Manajemen operasi, dua aspek terpenting dalam memahami manajemen operasi
Mari kita memahami pengertian manajemen operasi, manajemen operasi nantinya sangat erat kaitannya dengan proses produksi. Sebagaimana yang kita ketahui proses produksi dilakukan oleh siapapun yang melakukan kegiatan pemanfaatan untuk meningkatkan nilai tambah dari barang atau jasa yang di berikan.
Ada beberapa pemanfaatan yang di gunakan untuk menambah nilai dari suatu barang, Sebagai contoh sederhana dalam hal ini adalah tukang body-repair mobil, mereka membeli cat untuk kemudian digunakan untuk memperbaiki cat kendaraan pelanggan, secara ekonomis nilainya cat yang di gunakan mempunyai harganya lebih setelah di gunakan untuk memperbaiki cat mobil pelanggan. Disini kita bisa melihat nilai tambah dari manfaat jasa. Akan berbeda kemudian dengan pertambahan nilai dari pemanfaatan tempat, sebuah contoh misalnya pemasaran komoditas padi, pada daerah yang menghasilkan padi yang identik dengan pedesaan dengan layan pertanian cukup luas tentu memiliki nilai yang tidak begitu berharga bila dibandingkan dengan bila produk padi tersebut berada di daerah perkotaan. Dari contoh ini suatu barang akan memperoleh nilai tambah ketika barang tersebut dipindah tempatkan. Di daerah pertanian penghasil padi beras akan mempunyai harga tertentu namun akan menjadi lebih tinggi ketika dijual di perkotaan di daerah pertanian penghasil padi penawaran terhadap produk beras cukup banyak sementara permintaan beras akan mencapai titik tertentu saja dalam hal ini cenderung stagnan dan tidak mengalami peningkatan. Sementara kalau di perkotaan tidak ada yang menanam padi konsekuensinya penawaran beras tidak ada, sementara permintaan akan produk berat justru tinggi dalam kondisi ini maka memindahkan beras dari daerah penghasil padi ke daerah perkotaan.
Pemanfaatan lainnya adalah pemanfaatan waktu, sebagai contoh sederhana yaitu produk Emas, dengan perbedaan waktu antara beli dan saat menjualnya lagi sudah bisa menghasilkan nilai lebih.
Setelah memahami dasar proses produksi, maka sebuah bisnis akan membutuhkan sebuah proses yang kontinyu dan berulang untuk menghasilkan produk. Disinilah nanti pentingnya kita memahami manajemen operasi. Manajemen operasi adalah satu paket aktivitas untuk memperoleh nilai tambah produk melalui transformasi input menjadi output. Manajemen operasi akan berbicara tentang proses transformasi dari input menjadi output, Output inilah yang akan digunakan untuk melayani kebutuhan para pelanggan.
Terdapat dua segmen komponen dalam proses konversi sebagai ruang lingkup dari manajemen operasi, antara lain:
Pertama input:
Aspek input meliputi material, bahan, karyawan dan juga peralatan atau teknologi. Sebagaimana contoh toko online akan memiliki kebutuhan input teknologi yang lebih besar dibandingkan dengan sebuah toko konvensional. Saat ini di dunia bisnis, kombinasi dari input yang di gunakan lebih beragam, sebagai contoh operasional dalam dunia industri otomotif di negara maju, peralatan dan mesin mempunyai porsi lebih besar dari jumlah karyawan. Lebih jauh lagi tidak ada salahnya kita bisa membedakan antara bahan dan barang, karena diantara keduanya kita sering memahaminya dengan arti yang sama. untuk lebih mudah memahaminya coba kita simak sebuah contoh berikut, misalnya apakah beras yang ada di gudang beras itu bahan atau barang maka jawaban yang diperoleh mungkin akan beragam dalam arti sebagian masyarakat mungkin akan menjawab bahwa beras tersebut adalah bahan, sebagian yang lain mungkin juga akan menjawab bahwa beras tersebut adalah sebuah komoditas yang disebut barang.
Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahan akan dikonversi menjadi produk sedangkan barang adalah hasil dari proses konversi. Oleh karena itu kedua istilah ini yaitu bahan atau barang setidaknya akan mampu kita bedakan secara proporsional.
Sebagai contohnya adalah cat, bagi perusahaan-perusahaan yang menghasilkan cat maka cat dapat disebut sebagai produk atau barang yang dalam hal ini sebagai komoditas hasil produksi, kondisi yang berbeda juga bisa terjadi saat cat tersebut ada di pengusaha pengecatan mobil, Bagi mereka cat adalah input yang akan dikonversi sehingga mereka menyebutnya sebagai bahan demikian pula dengan tekstil bagi perusahaan penghasil tekstil maka tekstil adalah barang sedangkan bagi pengusaha pakaian jadi, tekstil adalah bahan.
Pemisah apapun yang ada di depan kita Asalkan kita tahu pasti di mana posisi kita maka dengan mudah kita akan dapat menentukan apakah itu termasuk kedalam bahan ataukah dikategorikan sebagai barang secara umum dalam hubungannya dengan proses konversi terdapat dua jenis kategori material
pertama Adalah material pokok atau bahan baku merupakan bahan atau komponen utama yang akan menjadi produk yang dihasilkan oleh proses konversi berkaitan dengan material atau bahan baku jenis ini memiliki posisi yang penting di dalam proses konversi artinya bila bahan baku tidak ada maka proses konversi atau proses produksi menjadi tidak berjalan beberapa contoh diantaranya misalnya tekstil pakaian Jadi tanah liat keramik untuk rokok Oleh karena itu kita lihat beberapa contoh tersebut material-material tersebut tidak ada maka proses konversi menjadi tidak berjalan hal ini berbeda dengan kategori yang kedua
Yang disebut sebagai material pembantu bahan pembantu atau penolong adalah bahan untuk membuat output atau hasil proses konversi benar-benar menjadi produk akhir yang utuh dalam hal ini ketiadaan bahan pembantu tidak mengakibatkan proses konversi terhenti total ini yang membedakan posisinya dengan material pokok atau material bahan baku utama sesuai namanya bahan pembantu akan digunakan untuk membantu penyelesaian produk menjadi produk akhir sesuai dengan yang direncanakan
Aspek input berikutnya adalah karyawan yang secara umum sering disebut sebagai sumber daya manusia kita dapat membaginya menjadi dua kategori yaitu karyawan yang memiliki keahlian, karyawan yang memiliki keter-latihan atau keterampilan tertentu
Oleh karena itu pembahasan dalam hal ini bukan karyawan yang akan diproses menjadi output, namun keahlian dan keterampilan para karyawan lah yang lazim disebut skills yang akan kita bahas.
Para karyawan dapat dikategorikan menjadi empat kelompok yang pertama ada karyawan yang ahli dan terlatih yang kedua ada karyawan yang ahli tetapi belum terlatih yang ketiga ada karyawan yang tidak ahli tapi terlatih.
Keahlian merupakan penguasaan konsep tertentu sedangkan keter-latihan lebih karena pengalaman atau setelah berkali-kali melakukan pekerjaan yang sama. seorang karyawan disebut ahli apabila karyawan tersebut telah memiliki sertifikasi pendidikan tinggi apapun bidangnya yang menjadi bekal keahlian latarbelakang akademiknya.
Aspek berikutnya adalah input berkaitan dengan peralatan biasanya terkait dengan teknologi yang diartikan sebagai sistem teknis bekerjanya sebuah peralatan. Teknologi akan mempunyai peran yang sangat besar baik dalam proses konversi maupun produk yang dihasilkan teknologi adalah sistem teknik bekerjanya suatu peralatan sistem teknik yang lebih baik membuat proses konversi menjadi lebih baik dengan hasil yang lebih baik pula Itulah ruang lingkup pembahasan mengenai input berikutnya yang kita bahas adalah ruang lingkup output
Kedua Output:
Output Adalah hasil dari proses konversi atau proses produksi yang disebut pada akhirnya sebagai sebuah produk produk dapat berupa barang jasa atau barang dan jasa sekaligus
Dari uraian diatas akhirnya kita dapat menarik satu kesimpulan yaitu pengertian manajemen operasi adalah paket aktivitas untuk memperoleh nilai tambah produk melalui transformasi input menjadi output hasil konversi diharapkan menghasilkan nilai tambah dan dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.