Daftar Isi Konten [Tampil]
Di Indonesia terdapat banyak cara perusahaan dapat memandang dan menggunakan teknolgi informasi. Contohnya, perusahaan menggunakan teknologi sebagai informasi atau pendukung operasi rutin dan efisien. Dan tentu saja jenis software yang diperlukan harus disesuaikan dengan kebutuhan mana yang diperlukan.
Organisasi mungkin melihat dan menggunakan teknologi informasi di banyak hal. Jika sebuah perusahaan menekankan penggunaan bisnis strategis dari teknologi informasi, manajemennya akan melihat TI sebagai suatu pembeda kompetitif yang utama. Kemudian perusahaan tersebut akan memikirkan strategi bisnis yang menggunakan TI untuk mengembangkan produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan keuntungan utama pada dalam pasar di mana perusahaan tersebut bersaing
Merekayasa Ulang Proses Bisnis adalah pemikiran kembali yang mendasar dan pendesain ulang yang radikal atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya, kualitas, kecepatan, dan layanan.
Jadi BPR menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi bisnis dengan strategi untuk melakukan perbaikan besar atas proses bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil dalam pasar.
Contoh contoh teknologi informasi yang mendukung perekayasaan ulang proses manajemen pesanan
Tekonologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan ulang sebagian besar proses bisnis. Kecepatan,kemampuan pemrosesan informasi,dan konektivitas komputer serta teknologi internet dapat secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis,dan meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya.
Kelincahan (agility) dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera dalam pasar global yang berubah cepat dan terus terfragmen untuk produk dan jasa berkualitas tinggi,berkinerja baik,dan disesuaikan dengan pelanggan.Perusahaan yang lincah dapat membuat laba dalam pasar dengan pilihan produk yang luas dan bermasa hidup pendek dan dapat memproduksi pesanan secara individual dan dengan jumlah yang besar.
Perusahaan tersebut mendukung penyesuaian massal (mass customization) dengan menawarkan produk individual sambil mempertahankan produksi dalam volume yang tinggi.Perusahaan yang lincah sangat bergantung pada teknologi internet untuk memadukan dan mengelola proses bisnis,sambil menyediakan daya pemrosesan informasi untuk melayani banyak pelanggan sebagai individual.
Ada empat strategi dasar yang harus diimplementasikan untuk menjadi perusahaan yang lincah.Pertama,pelanggan dari perusahaan yang lincah menganggap produk atau jasa sebagai solusi terhadap masalah individual mereka.Jadi,harga produk dapat ditentukan berdasarkan nilainya sebagai solusi,bukan berdasarkan biaya produksinya.Kedua,perusahaan yang lincah bekerja sama dengan pelanggan,pemasok,dan perusahaan lain bahkan dengan pesaing.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan produk dengan cepat dan hemat,di mana pun sumber daya berada dan siapa pun yang memilikinya.Ketiga,perusahaan yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian
Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel sehingga sesuai dengan peluang pelanggan yang terus berubah dan berbeda-beda. Akhirnya,perusahaan yang lincah dapat memberikan insentif yang tinggi bagi tanggung jawab,kemampuan beradaptasi,dan inovasi pegawai.
Bagaimana Teknologi Informasi dapat membantu perusahaan untuk menjadi pesaing yang lincah dengan bantuan pelanggan dan mitra bisnis
Penjelasan yang berada dalam tabel tersebut mengikhtisarkan cara lain untuk memikirkan mengenai kelincahan dalam bisnis.Kerangka kerja ini menekankan pada peran yang dapat dimainkan oleh pelanggan,mitra bisnis,dan teknologi informasi dalam mengembangkan dan mempertahankan kelincahan strategis perusahaan.Bagaimana teknologi informasi dapat memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan dalam komunikasi virtual yang membantu perusahaan menjadi innovator yang lincah.
Contoh penerapan kelincahan dalam dunia nyata diterapkan oleh Dell Inc.Dell Inc. adalah produsen sistem komputer pribadi yang terkenal di dunia dan pemakai perdana dari teknologi internet.Dell terkenal sebagai contoh perusahaan yang lincah dan berfokus pada pelanggan, serta pemenang penyesuaian massal dan model bisnis berdasarkan pesanan.
Para pelanggan di selurub dunia dapat memesan sistem yang sesuai yang diinginkannya dari situs Web dell.com dan hanya setelah pesan dimasukkan,sistem akan dibangun di pabrik Dell.Kotak microchip Intel dan komponen elektronik Taiwan dan Korea bergerak di ban konveyor ganda.Para pekerja membaca pesanan dari monitor dan merakit komputer desktop Dell OptiPlex setiap tiga hingga lima menit.
Kotak yang selesai,lebih dari 25.000 per hari, ditempatkan lagi di ban konveyor yang lain untuk dikirim langsung ke pelanggan.Keseluruhan ‘tarian fandago’ dikoreografi sedemikian ketatnya oleh software manajemen rantai pasokan rantai pasokan dan Web link ke pemasok sehingga pabrik jarang memerlukan lebih dari dua jam untuk persediaan peralatan.
Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis saat ini,pementukan perusahaan virtual dapat menjadi salah satu penggunaan strategis terpenting dari teknologi informasi.Perusahaan virtual (juga disebut korporasi virtual atau organisasi virtual)adalah oerganisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan banyak orang,organisasi,aktiva dan ide.
Perusahaan virtual mengunakan internet,intranet dan ekstranet untuk membentuk kelompok kerja virtual dan mendukung aliansi dengan mitra bisnis
Pembentukan perusahaan virtual ini bertujuan untuk mengimplementasikan strategis bisnis utamanya dan aliansi yang menjanjikan kesuksesan dalam iklim bisnis saat ini yang penuh tantangan.
Misalnya,untuk dapat segera mengeksploitasi peluang pasar yang baru,bisnis mungkin tidak punya waktu dan sumber daya untuk mengembangkan manufaktur dan distribusi infrastuktur,kompetensi pegawai,dan teknologi informasi yang dibutuhkan.Hal ini dapat diatasi dengan segera membentuk perusahaan virtual melalui aliansi strategis dari semua mitra terkait agar komponen yang dibutuhkan dapat dirakit dan memberikan solusi terbaik bagi pelanggan dan menangkap peluang pasar.
Manajemen pengetahuan dapat dipandang sebagai tiga tingkat ; teknik teknologi, dan sistem yang mendorong penagihan, organisasi, akses, saling berbagi, dan penggunaan tempat kerja dan pengetahuan perusahaan. Tiga tingkat tersebut adalah :
Bagi banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompertitif yang bertahan lama hanya dapat dimiliki oleh mereka apabila mereka menjadi perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan atau organisasi yang belajar. Hal ini berarti secara konsisten menciptakan pengetahuan bisnis baru, menyebarkannya baru ke dalam produk dan jasa mereka.
Perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan menggunakan dua jenis pengetahuan, yaitu :
Pengetahuan eksplisit adalah data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan dalam komputer.
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan “bagaimana cara melakukan sesuatu” yang ada di dalam diri pekerja
Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai teknik, teknologi, sistem, dan penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka ketahui dan untuk membuat akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan perusahaan.
Manajemen perusahaan telah menjadi salah satu penggunaan strategis utama atas teknologi informasi. Banyak perusahaan membangun “sistem manajemen pengetahuan” untuk mengelola pembelajaran organisasional dancara melakukan bisnis.
Tujuan dari sistem semacam ini adalah untuk membantu para pekerja menciptakan, mengatur, dan memungkinkan tersedianya pengetahuan bisnis yang penting, dimana pun dan kapan pun hal tersebut dibutuhkan dalam organisasi. Hal ini meliputi berbagai proses, prosedur, hak paten, pekerjaan acuan, formula, “praktik-praktik terbaik”, prediksi, perbaikan.
Sistem manajemen pengetahuan memfasilitasi pembelajaran dan penciptaan pengetahuan organisasi. Mereka didesain untuk menyediakan responscepat ke para pekerja ahli, mendorong perubahan perilaku para karyawan, serta secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis.
Sejalan dengan berlanjutnya proses pembelajaran organisasi dan makin luasnya dasar pengetahuannya, perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan tersebut berusaha untuk mengintegrasikan pengetahuannya ke dalam berbagai proses bisnis, produk, dan jasa. Hal ini membantu perusahaan tersebut menjadi lebih penyedia yang inovatif dan lincah atas berbagai produk serta layanan pelanggan yang berkualitas tinggi, dan menjadi pesaing berat dalam pasar.
Peran aplikasi-aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Peran strategi informasi ini melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengembangkan berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global.
Sistem informasi strategis dapat dimanfaatkan membantu perusahaan agar dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang dalam menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam perusahaan.
Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin mempertahankan hidup dan berhasil haruslah mengembangkan serta mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi:
Dalam gambar diilustrasikan pula bahwa bisnis dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan kompetitif yang dihadapi perusahaan dengan mengimplementasikan strategi :
Menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah dalam industri. Selain itu perlu itemukan berbagai cara untuk membantu para pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka atau meningkatkan biaya peasingnya.
Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesainnya. Al ini dapat memungkinkan perusahaan dapat berfokus pada produk atau jasa agar mendapatkan keunggulan dalam segmen atau ceruk tertentu suatu pasar.
Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis hal ini dapat melibatkan pengembangan berbagai produk dan jasa yang uni, atau masuk ke dalam pasar atau ceruk pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang begitu berbeda dari cara bisnis yang dilakukan, hingga dapat mengubah struktur dasar industri.
Secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi dengan produk dan jasa yang berhubungan.
Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Hubungan ini meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk perusahaan virtual, atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis dengan mitra dagangnya.
Suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapat pengungkitan (leverage) di dalam pasar.
Menurut Porter (dalam McLeod : 2007) perusahaan akan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptaan rantai nilai (value chain), seperti yang tampak dalam gambar 2 yang terdiri atas aktivitas utama dan pendukung yang memberikan kontribusi kepada margin. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari meningkatkan rantai nilai. Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan aktifitas nilai (value activities). Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
Aktifitas nilai utama ditunjukkan dalam lapisan bawah gambar 2. yang terdiri dari logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, Operasi perusahaan yang merubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahan barang pada pelanggan, operasi pemasaran dan penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktifitas yang mejaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktifitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik perusahaan.
Aktivirtas nilai pendukung terlihat pada lapisan bagian pada gambar 2. dan mencakup infra struktur perusahaan - bentuk organisasi yang secara umum akan mempengaruhi seluruh aktifitas utama. Selain itu, tiga aktifitas akan mempengaruhi aktifitas utama : manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan (pembelian). Setiap aktifitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Contoh : spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung bagi para eksekutif perusahaan.
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengimplementasikan lima srategi kompetitif dasar dari Porter tersebut. Perusahaan menggunakan sistem informasi strategis, misalnya dengan menggunakan teknologi internet untuk bisnis elektronik dan aplikasi perdagangan. Pada gambar 3.3 mengilustrasikan bagaimana upaya perusahaan melalui pemanfaatan Teknologi informasi untuk meraih peningkatan efisiensi , menciptakan peluang bisnis baru , memelihara hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok.
Adapun strategi dasar penggunaan teknologi informasi (TI) dalam bisnis adalah :
Locking-in customers and supliers adalah “Mengunci” pelanggan dan pemasok untuk tetap bekerja sama dalam arti tetap menjaga, membangun hubungan baru yang bernilai dengan mereka, mencegah mereka untuk berpindah ke pesaingnya atau mengintimidasi mereka agar menerima kesepakatan bisnis yang rendah keuntungannya. Hal ini ditunjukkan dalam aktivitas distribusi, pemasaaran, penjualan dan layanan perusahaan. Selanjutnya bisnis bergerak ke penggunaan yang lebih inovatif dari teknologi informasi.
Barriers to entry adalah meningkatkan halangan masuk yang akan mengecilkan hati atau menunda perusahaan lainnya untuk memasuki pasar. Hal ini bertujuan mengecilkan hati perusahaan yang telah ada dalam industri dan mencegah perusaan luar untuk memasuki industri tersebut.
Mendorong investasi dalam teknologi informasi dengan mengembangkan berbagai produk dan jasa baru yang tidak akan mungkin dihasilkan tanpa kemampuan TI yang kuat.
Berikut ini adalah cara-cara tambahan dalam menggunakan teknologi informasi untuk mengimplementasikan strategi kompetitif :
Faktor keberhasilan utama bagi banyak perusahaan adalah memaksimalkan nilai pelanggan. Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus pada pelanggan terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan itu loyal, mengantisipasi kebutuhan masa depan, menanggapi keprihatinan pelanggan, dan menyediakan berkuatitas tinggi layanan pelanggan.
Fokus pada strategi nilai pelanggan diakui bahwa kualitas, bukan harga, telah menjadi penentu utama dalam persepsi pelanggan nilai. Dari sudut pandang pelanggan, perusahaan yang secara konsisten menawarkan nilai terbaik mampu melacak preferensi setiap pelanggan, mengikuti tren pasar, penyediaan produk, layanan dan informasi, kapan saja, di mana saja, dan menyediakan layanan pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap pelanggan.
Selain teknologi Internet telah menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan kecil, untuk menawarkan layanan dan produk yang cepat, responsif, dan berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan preferensi setiap pelanggan.
Teknologi internet dapat membuat pelanggan menjadi titik fokus dari manajemen hubungan pelanggan (CRM), e-bisnis dan aplikasi lainnya. Sistem CRM, Internet, intranet dan extranet. menciptakan saluran baru untuk komunikasi interaktif dalam perusahaan dan pelanggan , dan dengan pemasok , mitra bisnis dan lain-lain dalam lingkungan eksternal.
Hal ini memungkinkan interaksi terus-menerus dengan pelanggan untuk sebagian besar fungsi bisnis dan mendorong kerjasama lintas-fungsional dengan pelanggan dalam hal pengembangan produk, pemasaran, pengiriman, layanan dan dukungan teknis.
Biasanya, pelanggan menggunakan Internet untuk membuat keluhan mengajukan pertanyaan, mengevaluasi produk, meminta dukungan, dan membuat dan melaporkan pembelian mereka. Dengan menggunakan internet dan intranet perusahaan, ahli dalam berbagai fungsi bisnis dalam semua kontribusi perusahaan dapatmemberi dari suatu respon yang efektif.
Hal ini mendorong terciptanya diskusi kelompok lintas fungsional dan tim pemecahan masalah yang dibentuk oleh keterlibatan pelanggan, layanan dan dukungan kepada pelanggan. Bahkan Intrernet dan dukungan intranet kepada para pemasok dan mitra bisnis dapat digunakan untuk mendaftarkan mereka dengan cara tertentu untuk memastikan pengiriman tepat waktu atau berbagai komponen dan layanan berkualitas untuk memenuhi komitmen perusahaan kepada pelanggannya. Ini adalah bagaimana menunjukkan bisnis fokus pada nilai bagi pelanggan.
Hubungan Ilustrasi dalam bisnis yang berfokus pada pelanggan. Intranet, extranet, e-Commerce website dan proses bisnis internal yang dijalankan melalui Web, platform TI dibentuk tampaknya tidak mendukung model ini dari e-Business.
Hal ini memungkinkan bisnis untuk fokus pada menargetkan jenis pelanggan mereka benar-benar ingin, dan "memiliki" seluruh pengalaman dengan pelanggan bisnis perusahaan. Bisnis yang berhasil memfasilitasi semua proses bisnis yang berdampak pada pelanggan mereka dengan tampilan lengkap dari masing-masing pelanggan , sehingga mereka memiliki informasi yang mereka butuhkan untuk menawarkan pelanggan mereka layanan berkualitas tinggi yang disesuaikan untuk setiap pelanggan.
Bisnis yang berfokus pada membantu pelanggan pelanggan e-commerce mereka untuk membantu diri mereka sendiri untuk diri mereka sendiri. Dengan ttap membantu pelanggan melakukan pekerjaan mereka. Akhirnya, bisnis yang berhasil memelihara komunitas online pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis, yang dapat membantu pengembangan kerjasama untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan.
Konsep rantai nilai adalah konsep yang memperlihatkan sebuah perusahaan sebagai rangkaian, rantai, atau jaringan berbagai aktivitas dasar yang menambah nilai produk dan jasanya, serta selanjutnya menambah margin nilai perusahaan tersebut.
Singkatnya manajer dan praktisi bisnis harus mencoba untuk mengembangkan berbagai penggunaan Internet dan teknologi lainnya yang strategis untuk proses-proses dasar yang menambah sebagian besar nilai pada produk atau jasa perusahaan, dan selanjutnya menambah keseluruhan nilai bisnis perusahaan.
Daftar Pusata
O'brien, james A, dan Markas ,george M.2014.Sistem Informasi Manajemen.Jakarta:Salemba Empat
Menggunakan Teknologi Informasi Untuk Keuntungan Strategis
Penggunaan Strategis Dari TI
Organisasi mungkin melihat dan menggunakan teknologi informasi di banyak hal. Jika sebuah perusahaan menekankan penggunaan bisnis strategis dari teknologi informasi, manajemennya akan melihat TI sebagai suatu pembeda kompetitif yang utama. Kemudian perusahaan tersebut akan memikirkan strategi bisnis yang menggunakan TI untuk mengembangkan produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan keuntungan utama pada dalam pasar di mana perusahaan tersebut bersaing
Merekayasa Ulang Proses Bisnis
Merekayasa Ulang Proses Bisnis adalah pemikiran kembali yang mendasar dan pendesain ulang yang radikal atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya, kualitas, kecepatan, dan layanan.
Jadi BPR menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi bisnis dengan strategi untuk melakukan perbaikan besar atas proses bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil dalam pasar.
Contoh contoh teknologi informasi yang mendukung perekayasaan ulang proses manajemen pesanan
Merekayasa ulang manajemen proses
|
|
|
|
|
|
Peran teknologi informasi
Tekonologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan ulang sebagian besar proses bisnis. Kecepatan,kemampuan pemrosesan informasi,dan konektivitas komputer serta teknologi internet dapat secara mendasar meningkatkan efisiensi proses bisnis,dan meningkatkan komunikasi dan kerja sama antar orang orang yang bertanggung jawab atas operasi dan manajemennya.
Menjadi Sebuah Perusahaan yang Cerdas
Kelincahan (agility) dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera dalam pasar global yang berubah cepat dan terus terfragmen untuk produk dan jasa berkualitas tinggi,berkinerja baik,dan disesuaikan dengan pelanggan.Perusahaan yang lincah dapat membuat laba dalam pasar dengan pilihan produk yang luas dan bermasa hidup pendek dan dapat memproduksi pesanan secara individual dan dengan jumlah yang besar.
Perusahaan tersebut mendukung penyesuaian massal (mass customization) dengan menawarkan produk individual sambil mempertahankan produksi dalam volume yang tinggi.Perusahaan yang lincah sangat bergantung pada teknologi internet untuk memadukan dan mengelola proses bisnis,sambil menyediakan daya pemrosesan informasi untuk melayani banyak pelanggan sebagai individual.
Ada empat strategi dasar yang harus diimplementasikan untuk menjadi perusahaan yang lincah.Pertama,pelanggan dari perusahaan yang lincah menganggap produk atau jasa sebagai solusi terhadap masalah individual mereka.Jadi,harga produk dapat ditentukan berdasarkan nilainya sebagai solusi,bukan berdasarkan biaya produksinya.Kedua,perusahaan yang lincah bekerja sama dengan pelanggan,pemasok,dan perusahaan lain bahkan dengan pesaing.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memasarkan produk dengan cepat dan hemat,di mana pun sumber daya berada dan siapa pun yang memilikinya.Ketiga,perusahaan yang lincah dapat bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian
Perusahaan menggunakan struktur organisasi yang fleksibel sehingga sesuai dengan peluang pelanggan yang terus berubah dan berbeda-beda. Akhirnya,perusahaan yang lincah dapat memberikan insentif yang tinggi bagi tanggung jawab,kemampuan beradaptasi,dan inovasi pegawai.
Bagaimana Teknologi Informasi dapat membantu perusahaan untuk menjadi pesaing yang lincah dengan bantuan pelanggan dan mitra bisnis
Jenis Kecerdasan | Deskripsi | Peran TI | Contoh |
Pelanggan | Kemampuan untuk memilih pelanggan dalam mengeksploitasi peluang inovasi · Sebagai sumber ide inovasi · Sebagai rekan pembuat inovasi · Sebagai pemakai dalam menguji ide – ide atau membantu pemakai yang lain untuk mempelajari ide tersebut | eknologi untuk membangun dan memperkuat komunitas pelanggan virtual untuk desain produk,umpan balik,dan pengujian | Pelanggan eBay adalah tim pengembang produknya secara de facto karena mereka mengirim sekitar 10.000 pesan per minggu untuk berbagi tips,menunjukkan kekurangan produk,dan melobi perubahan. |
Rekanan | Kemampuan untuk meningkatkan aktiva,pengeluaran,dan kompetensi,pemasok,distributor, manufaktur kontrak dan penyedia logistic dalam mengeksplorasi dan mengeksploitasi peluang inovasi | Teknologi yang memfasilitasi kerja sama antar perusahaan,seperti portal dan platform kerja sama,sistem rantai pasokan dan lain - lain | Yahoo! telah mencapai transformasi yang signifikan dari layanannya dari mesin pencari ke portal dengan melakukan bebagai kemitraan untuk menyediakan isi dan pelayanan lain yang berhubungan dengan media dari situs Web-nya. |
Operasional | Kemampuan untuk mencapai kecepatan,akurasi,dan biaya ekonomi dalam mengeksploitasi peluang inovasi | Teknologi untuk modularisasi dan integrasi proses bisnis | Ingram Micro,perusahaan grosir global telah menerapkan sistem perdagangan terintegrasi yang memungkinkan pelanggan dan pemasoknya dapat terhubunh langsung ke sistem pengadaan barang dan ERP milik perusahaan. |
Penjelasan yang berada dalam tabel tersebut mengikhtisarkan cara lain untuk memikirkan mengenai kelincahan dalam bisnis.Kerangka kerja ini menekankan pada peran yang dapat dimainkan oleh pelanggan,mitra bisnis,dan teknologi informasi dalam mengembangkan dan mempertahankan kelincahan strategis perusahaan.Bagaimana teknologi informasi dapat memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan dalam komunikasi virtual yang membantu perusahaan menjadi innovator yang lincah.
Contoh penerapan kelincahan dalam dunia nyata diterapkan oleh Dell Inc.Dell Inc. adalah produsen sistem komputer pribadi yang terkenal di dunia dan pemakai perdana dari teknologi internet.Dell terkenal sebagai contoh perusahaan yang lincah dan berfokus pada pelanggan, serta pemenang penyesuaian massal dan model bisnis berdasarkan pesanan.
Para pelanggan di selurub dunia dapat memesan sistem yang sesuai yang diinginkannya dari situs Web dell.com dan hanya setelah pesan dimasukkan,sistem akan dibangun di pabrik Dell.Kotak microchip Intel dan komponen elektronik Taiwan dan Korea bergerak di ban konveyor ganda.Para pekerja membaca pesanan dari monitor dan merakit komputer desktop Dell OptiPlex setiap tiga hingga lima menit.
Kotak yang selesai,lebih dari 25.000 per hari, ditempatkan lagi di ban konveyor yang lain untuk dikirim langsung ke pelanggan.Keseluruhan ‘tarian fandago’ dikoreografi sedemikian ketatnya oleh software manajemen rantai pasokan rantai pasokan dan Web link ke pemasok sehingga pabrik jarang memerlukan lebih dari dua jam untuk persediaan peralatan.
Strategi Perusahaan Virtual
Dalam lingkungan bisnis global yang dinamis saat ini,pementukan perusahaan virtual dapat menjadi salah satu penggunaan strategis terpenting dari teknologi informasi.Perusahaan virtual (juga disebut korporasi virtual atau organisasi virtual)adalah oerganisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan banyak orang,organisasi,aktiva dan ide.
Perusahaan virtual mengunakan internet,intranet dan ekstranet untuk membentuk kelompok kerja virtual dan mendukung aliansi dengan mitra bisnis
Pembentukan perusahaan virtual ini bertujuan untuk mengimplementasikan strategis bisnis utamanya dan aliansi yang menjanjikan kesuksesan dalam iklim bisnis saat ini yang penuh tantangan.
Misalnya,untuk dapat segera mengeksploitasi peluang pasar yang baru,bisnis mungkin tidak punya waktu dan sumber daya untuk mengembangkan manufaktur dan distribusi infrastuktur,kompetensi pegawai,dan teknologi informasi yang dibutuhkan.Hal ini dapat diatasi dengan segera membentuk perusahaan virtual melalui aliansi strategis dari semua mitra terkait agar komponen yang dibutuhkan dapat dirakit dan memberikan solusi terbaik bagi pelanggan dan menangkap peluang pasar.
Strategi Perusahan – Perusahaan Virtual |
|
|
|
|
|
|
Membangun Sebuah Perusahaan Knowledge-Creating
Manajemen pengetahuan dapat dipandang sebagai tiga tingkat ; teknik teknologi, dan sistem yang mendorong penagihan, organisasi, akses, saling berbagi, dan penggunaan tempat kerja dan pengetahuan perusahaan. Tiga tingkat tersebut adalah :
Bagi banyak perusahaan saat ini, keunggulan kompertitif yang bertahan lama hanya dapat dimiliki oleh mereka apabila mereka menjadi perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan atau organisasi yang belajar. Hal ini berarti secara konsisten menciptakan pengetahuan bisnis baru, menyebarkannya baru ke dalam produk dan jasa mereka.
Perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan menggunakan dua jenis pengetahuan, yaitu :
Pengetahuan eksplisit
Pengetahuan eksplisit adalah data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan dalam komputer.
Pengetahuan implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan “bagaimana cara melakukan sesuatu” yang ada di dalam diri pekerja
Manajemen pengetahuan yang berhasil akan menciptakan berbagai teknik, teknologi, sistem, dan penghargaan untuk membuat para karyawan berbagi apa yang mereka ketahui dan untuk membuat akumulasi pengetahuan yang lebih baik di tempat kerja dan perusahaan.
Manajemen perusahaan telah menjadi salah satu penggunaan strategis utama atas teknologi informasi. Banyak perusahaan membangun “sistem manajemen pengetahuan” untuk mengelola pembelajaran organisasional dancara melakukan bisnis.
Tujuan dari sistem semacam ini adalah untuk membantu para pekerja menciptakan, mengatur, dan memungkinkan tersedianya pengetahuan bisnis yang penting, dimana pun dan kapan pun hal tersebut dibutuhkan dalam organisasi. Hal ini meliputi berbagai proses, prosedur, hak paten, pekerjaan acuan, formula, “praktik-praktik terbaik”, prediksi, perbaikan.
Sistem manajemen pengetahuan memfasilitasi pembelajaran dan penciptaan pengetahuan organisasi. Mereka didesain untuk menyediakan responscepat ke para pekerja ahli, mendorong perubahan perilaku para karyawan, serta secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis.
Sejalan dengan berlanjutnya proses pembelajaran organisasi dan makin luasnya dasar pengetahuannya, perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan tersebut berusaha untuk mengintegrasikan pengetahuannya ke dalam berbagai proses bisnis, produk, dan jasa. Hal ini membantu perusahaan tersebut menjadi lebih penyedia yang inovatif dan lincah atas berbagai produk serta layanan pelanggan yang berkualitas tinggi, dan menjadi pesaing berat dalam pasar.
Peran Aplikasi Sisitem Informasi Dalam Bisnis
Peran aplikasi-aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Peran strategi informasi ini melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengembangkan berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global.
Konsep Strategi Kompetitif
Sistem informasi strategis dapat dimanfaatkan membantu perusahaan agar dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang dalam menghadapi tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam perusahaan.
![]() |
Gambar 1. Model Klasik Michael Porter mengenai Strategi Kompetitif |
Model Klasik Michael Porter mengenai Strategi Kompetitif
Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin mempertahankan hidup dan berhasil haruslah mengembangkan serta mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi:
- Pesaing yang sudah ada (rivalry among existing competitor)
- Ancaman pesaing baru (threat of new entrants)
- Ancaman produk subtitusi/pengganti (threat of subtitute product and service)
- Kekuatan tawar-menawar dari pelanggan (bargaining power of consumers)
- Kekuatan tawar-menawar dari pemasok (bargaining power of suppliers
Dalam gambar diilustrasikan pula bahwa bisnis dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan kompetitif yang dihadapi perusahaan dengan mengimplementasikan strategi :
Strategi Biaya Kepemimpinan
Menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah dalam industri. Selain itu perlu itemukan berbagai cara untuk membantu para pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka atau meningkatkan biaya peasingnya.
Strategi Diferensiasi
Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesainnya. Al ini dapat memungkinkan perusahaan dapat berfokus pada produk atau jasa agar mendapatkan keunggulan dalam segmen atau ceruk tertentu suatu pasar.
Strategi Inovasi
Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisnis hal ini dapat melibatkan pengembangan berbagai produk dan jasa yang uni, atau masuk ke dalam pasar atau ceruk pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang begitu berbeda dari cara bisnis yang dilakukan, hingga dapat mengubah struktur dasar industri.
Strategi Pertumbuhan
Secara signifikan memperluas kemampuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru, atau berintegrasi dengan produk dan jasa yang berhubungan.
Strategi Aliansi
Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan-perusahaan lainnya. Hubungan ini meliputi merger, akuisisi, joint venture, membentuk perusahaan virtual, atau kesepakatan pemasaran, manufaktur, atau distribusi antara suatu bisnis dengan mitra dagangnya.
Strategi Keunggulan Kompetitif Menurut Porter
![]() |
Gambar 2. Strategi kompetitif menurut porter. |
Suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapat pengungkitan (leverage) di dalam pasar.
Menurut Porter (dalam McLeod : 2007) perusahaan akan meraih keunggulan kompetitif dengan menciptaan rantai nilai (value chain), seperti yang tampak dalam gambar 2 yang terdiri atas aktivitas utama dan pendukung yang memberikan kontribusi kepada margin. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari meningkatkan rantai nilai. Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan aktifitas nilai (value activities). Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis : utama dan pendukung.
Aktifitas nilai utama ditunjukkan dalam lapisan bawah gambar 2. yang terdiri dari logistik input yang mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, Operasi perusahaan yang merubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang memindahan barang pada pelanggan, operasi pemasaran dan penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan aktifitas yang mejaga hubungan pelanggan yang baik setelah penjualan. Aktifitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik perusahaan.
Aktivirtas nilai pendukung terlihat pada lapisan bagian pada gambar 2. dan mencakup infra struktur perusahaan - bentuk organisasi yang secara umum akan mempengaruhi seluruh aktifitas utama. Selain itu, tiga aktifitas akan mempengaruhi aktifitas utama : manajemen sumber daya manusia, pengembangan teknologi, dan pengadaan (pembelian). Setiap aktifitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Contoh : spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung bagi para eksekutif perusahaan.
Penggunaan Teknologi Informasi yang Strategis
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mengimplementasikan lima srategi kompetitif dasar dari Porter tersebut. Perusahaan menggunakan sistem informasi strategis, misalnya dengan menggunakan teknologi internet untuk bisnis elektronik dan aplikasi perdagangan. Pada gambar 3.3 mengilustrasikan bagaimana upaya perusahaan melalui pemanfaatan Teknologi informasi untuk meraih peningkatan efisiensi , menciptakan peluang bisnis baru , memelihara hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok.
Adapun strategi dasar penggunaan teknologi informasi (TI) dalam bisnis adalah :
Biaya yang lebih rendah
- Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
- Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok
Diferensiasi
- Kembangkan berbagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa
- Gunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para Pesaing.
- Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang dipilih
Inovasi
- Buat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
- Kembangkan pasar baru atau ceruk pasar baru yang unik dengan bantuan TI
- Buat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang secara dramatis akan memangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan pelanggan, atau mempersingkat waktu ke pasar
Mendukung Pertumbuhan
- Gunakan TI untuk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global
- Gunakan TI untuk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya.
Kembangkan Aliansi
- Gunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra bisnis
- Kembangkan sistem informasi antar perusahaan yang dihubungkan oleh internet dan ekstranet yang akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan para pelanggan, pemasok, subkontraktor, dan pihak lain.
Dell Computer
- Perakitan berdasarkan pesanan online
- Produsen berbiaya paling rendah
Priceline.com
- Penawaran penjual secara onlin
- Penetapan harga yang ditentukan pembeli
eBay.com
- Lelang online
- Harga berdasarkan lelang
- Diferensiasi
AV/NET Marshall
- E-Commerce pelanggan/ pemasok
- Meningkatkan pangsa pasar
Moen Inc
- Desain untuk pelanggan secara online
- Meningkatkan pangsa pasar
Consolidated Freightways
- Penelusuran pengiriman barang pelanggan secara online
- Meningkatkan pangsa pasar
- Inovasi
Charles Schwab & Co
- Perdagangan saham dengan diskon secara online
- Memimpin pasar
Amazon.com
- Sistem layanan penuh untuk pelanggan secara online
- Memimpin pasar
Federal Express
- Penelusuran paket dan manajemen penerbangan secara online
- Memimpin pasar
- Pertumbuhan
Citicorp
- Intranet global
- Meningkatkat pasar global
Wal-mart
- Pemesanan barang dagangan melalui jaringan satelit global
- Memimpin pasar
- Aliansi
Wal-Mart/ Procter & Gamble
- Pengisian persediaan secara otomatis oleh pemasok
- Mengurangi biaya persediaan/ meningkatkan penjualan
Cisco System
- Persekutuan manufaktur virtual
- Memimpin pasar secara lincah
Staples, Inc. and Partners
- Belanja satu tempat secara online dengan para mitra
- Meningkatkan pangsa pasar
Strategi Kompetitif Locking-in Customers
Locking-in customers and supliers adalah “Mengunci” pelanggan dan pemasok untuk tetap bekerja sama dalam arti tetap menjaga, membangun hubungan baru yang bernilai dengan mereka, mencegah mereka untuk berpindah ke pesaingnya atau mengintimidasi mereka agar menerima kesepakatan bisnis yang rendah keuntungannya. Hal ini ditunjukkan dalam aktivitas distribusi, pemasaaran, penjualan dan layanan perusahaan. Selanjutnya bisnis bergerak ke penggunaan yang lebih inovatif dari teknologi informasi.
Strategi Kompetitif Switching cost
Switching cost adalah membangun biaya perpindahan.Strategi Kompetitif Barriers to entry
Barriers to entry adalah meningkatkan halangan masuk yang akan mengecilkan hati atau menunda perusahaan lainnya untuk memasuki pasar. Hal ini bertujuan mengecilkan hati perusahaan yang telah ada dalam industri dan mencegah perusaan luar untuk memasuki industri tersebut.
Strategi Kompetitif Mendorong investasi dalam teknologi informasi
Mendorong investasi dalam teknologi informasi dengan mengembangkan berbagai produk dan jasa baru yang tidak akan mungkin dihasilkan tanpa kemampuan TI yang kuat.
Cara untuk Mengimplementasikan Strategi Kompetitif Menggunakan Teknologi Informasi
Berikut ini adalah cara-cara tambahan dalam menggunakan teknologi informasi untuk mengimplementasikan strategi kompetitif :
- Mengembangkan sistem informasi antar perusahaan dengan kenyamanan dan efisiensi.
- Melakukan investasi besar dalam aplikasi TI canggih yang dapat membangun halangan untuk masuk para pesaing atau pihak luar untuk masuk ke industri tersebut.
- Memasukkan berbagai komponen TI dalam produk dan jasa untuk membuat pengganti dari produk atau jasa sejenis, menjadi lebih sulit.
- Mendorong investasi untuk ahli-ahli SI, hardware, software, database, dan jaringan, dari penggunaan operasional menjadi aplikasi strategis.
Membangun Sebuah Bisnis yang Berfokus pada Pelanggan
Faktor keberhasilan utama bagi banyak perusahaan adalah memaksimalkan nilai pelanggan. Bagi banyak perusahaan, nilai bisnis utama mereka untuk menjadi bisnis yang berfokus pada pelanggan terletak pada kemampuan mereka untuk mempertahankan pelanggan itu loyal, mengantisipasi kebutuhan masa depan, menanggapi keprihatinan pelanggan, dan menyediakan berkuatitas tinggi layanan pelanggan.
Fokus pada strategi nilai pelanggan diakui bahwa kualitas, bukan harga, telah menjadi penentu utama dalam persepsi pelanggan nilai. Dari sudut pandang pelanggan, perusahaan yang secara konsisten menawarkan nilai terbaik mampu melacak preferensi setiap pelanggan, mengikuti tren pasar, penyediaan produk, layanan dan informasi, kapan saja, di mana saja, dan menyediakan layanan pelanggan yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap pelanggan.
Selain teknologi Internet telah menciptakan peluang strategis bagi perusahaan, besar dan kecil, untuk menawarkan layanan dan produk yang cepat, responsif, dan berkualitas tinggi yang disesuaikan dengan preferensi setiap pelanggan.
Teknologi internet dapat membuat pelanggan menjadi titik fokus dari manajemen hubungan pelanggan (CRM), e-bisnis dan aplikasi lainnya. Sistem CRM, Internet, intranet dan extranet. menciptakan saluran baru untuk komunikasi interaktif dalam perusahaan dan pelanggan , dan dengan pemasok , mitra bisnis dan lain-lain dalam lingkungan eksternal.
Hal ini memungkinkan interaksi terus-menerus dengan pelanggan untuk sebagian besar fungsi bisnis dan mendorong kerjasama lintas-fungsional dengan pelanggan dalam hal pengembangan produk, pemasaran, pengiriman, layanan dan dukungan teknis.
Biasanya, pelanggan menggunakan Internet untuk membuat keluhan mengajukan pertanyaan, mengevaluasi produk, meminta dukungan, dan membuat dan melaporkan pembelian mereka. Dengan menggunakan internet dan intranet perusahaan, ahli dalam berbagai fungsi bisnis dalam semua kontribusi perusahaan dapatmemberi dari suatu respon yang efektif.
Hal ini mendorong terciptanya diskusi kelompok lintas fungsional dan tim pemecahan masalah yang dibentuk oleh keterlibatan pelanggan, layanan dan dukungan kepada pelanggan. Bahkan Intrernet dan dukungan intranet kepada para pemasok dan mitra bisnis dapat digunakan untuk mendaftarkan mereka dengan cara tertentu untuk memastikan pengiriman tepat waktu atau berbagai komponen dan layanan berkualitas untuk memenuhi komitmen perusahaan kepada pelanggannya. Ini adalah bagaimana menunjukkan bisnis fokus pada nilai bagi pelanggan.
Hubungan Ilustrasi dalam bisnis yang berfokus pada pelanggan. Intranet, extranet, e-Commerce website dan proses bisnis internal yang dijalankan melalui Web, platform TI dibentuk tampaknya tidak mendukung model ini dari e-Business.
Hal ini memungkinkan bisnis untuk fokus pada menargetkan jenis pelanggan mereka benar-benar ingin, dan "memiliki" seluruh pengalaman dengan pelanggan bisnis perusahaan. Bisnis yang berhasil memfasilitasi semua proses bisnis yang berdampak pada pelanggan mereka dengan tampilan lengkap dari masing-masing pelanggan , sehingga mereka memiliki informasi yang mereka butuhkan untuk menawarkan pelanggan mereka layanan berkualitas tinggi yang disesuaikan untuk setiap pelanggan.
Bisnis yang berfokus pada membantu pelanggan pelanggan e-commerce mereka untuk membantu diri mereka sendiri untuk diri mereka sendiri. Dengan ttap membantu pelanggan melakukan pekerjaan mereka. Akhirnya, bisnis yang berhasil memelihara komunitas online pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis, yang dapat membantu pengembangan kerjasama untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi pelanggan.
Rantai Nilai dan SI Strategis
Konsep rantai nilai adalah konsep yang memperlihatkan sebuah perusahaan sebagai rangkaian, rantai, atau jaringan berbagai aktivitas dasar yang menambah nilai produk dan jasanya, serta selanjutnya menambah margin nilai perusahaan tersebut.
Singkatnya manajer dan praktisi bisnis harus mencoba untuk mengembangkan berbagai penggunaan Internet dan teknologi lainnya yang strategis untuk proses-proses dasar yang menambah sebagian besar nilai pada produk atau jasa perusahaan, dan selanjutnya menambah keseluruhan nilai bisnis perusahaan.
Daftar Pusata
O'brien, james A, dan Markas ,george M.2014.Sistem Informasi Manajemen.Jakarta:Salemba Empat
0 Comments
Posting Komentar
1. Berkomentarlah dengan sopan dan santun
2. komentar selalu dimoderasi
3. boleh meninggalkan link aktif dengan catatan berkomentar sesuai
dengan topik yang dibahas
4. semua komentar negatif seperti hoax, menyinggung, sara, pornografi, politik, dan hal negatif lain akan dihapus