Pengantar Ekonomi Mikro

Selamat datang kembali di blog kami, pada kesempatan kali ini kita akan mecoba mengulik sedikit Pengantar Ekonomi Mikro. Para Mastah ekonom biasa menyebut Ekonomi mikro dengan mikroekonomi, cabang ilmu ini lebih mempelajari bagaimanasih hubungan nyata antara perilaku kunsumen dengan produsen, yang disitu nanti akan terlihat faktor-faktor apa yang akan mempengaruhi penetuan harga pasar.

Tentunya untuk para calon-calon Mastah ekonom indonesia (seperti agan-agan sekalian), ilmu ini akan sangat menarik. Kita coba ulas dengan bahasa yang sederhana sekali.


Tinjauan umum ada di proses terjadinya Permintaan dan penawaran. Masih ingat dengan Hukum Permintaan Gossen I ? (Bukan Gosend gan ya) "Semakin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut".

Sederhana bukan? jadi perilaku selera konsumen, akan membentuk suatu keseimbangan dengan harga dan juga ketersediaan barang. Nah pertanyaannya pasti timbul nih di benak agan-agan, trus buat apa ilmu Ekonomi Mikro kalau ternyata se-sederhana tulisan diatas.

Ekonomi mikro sangatlah penting gan, dan secara nyata di pakai untuk menganalisis pasar. Betul sekali gan, ekonomi mikro akan digunakan untuk menganalisa kegagalan pasar.

Pusing gan? di sruput kopinya dulu gan..

Masuk ke Asumsi, teori terjadinya permintaan dan penawaran mengasumsikan bahwa suatu pasar itu akan selalu terjadi persaingan yang sempurna. Ups, jangan salah gan, dalam beberapa transaksi di kehidupan yang nyata, sering individu maupun kelompok memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga. karena itu dibutuhkan analisis yang lebih mendalam untuk memahami persamaan penawaran-permintaan terhadap suatu barang.

Lanjut ke Model Operasinya gan, ini penting khususnya untuk produsen. disini ada empat kategorinya gan:

1. Perusahaan dapat Keuntungan Ekonomi, keuntungan yang setara kuantitas keluaran dikali dengan perbedaan antara average total cost dan harga.

2. Perusahaan dapat Keuntungan Normal, Keadaan ini terjadi ketika average total cost setara dengan harga, atau keuntungan ekonominya Nol.

3. Perusahaan menderita kerugian Minimal, jika harga adalah di antara average total cost dan average variable cost

4. Perusahaan menderita kerugian Maximal, wah kalau ini perusahaan harus stop nih gan, harapannya kerugian perusahaan hanya pada biaya tetap saja. kondisi ini terjadi bila harga di bawah average variable cost pada maksimalisasi keuntungan.

Lanjut ke Kegagalan Pasar gan.., kalau bahasa sederhananya adalah terjadinya ketimpangan antara produsen dan konsumen.Empat  penyebab utama nya:

1. Monopoli, agan sekalian pasti paham artinya nih

2. Eksternalitas, lebih nyaman diartikan pengaruh aktivitas ekonomi.

Ada yang Positif, contohnya iklan kesehatan akan berpengaruh meningkatnya kesehatan masyarakat

Ada yang Negatif, contohnya pulusi dari hasil produksi, bisa polusi udara, air dll

3. Barang Publik, ini ada keharusan untuk kepentingan kepentingan bersama, biasanya dilakukan oleh negara biasanya menggunakan pajak-pajak yang mengharuskan semua penduduk untuk membayar pada barang publik tersebut.

4. Terjadinya informasi asimetris, satu pihak penjual atau pembeli memiliki informasi yang lebih banyak dan baik dari pihak yang lain. 

Sekarang kita coba geser fokus ke Biaya peluang. Begini gaess, langsung pada contohnya saja. Pemilik mobil memilih nge-grab sendiri dari pada menyewakan kepada orang lain untuk di gunakan taxi online. Biaya peluang yang sebenarnya, merupakan keuntungan yang akan hilang dalam jumlah terbesar di antara alternatif terbaik lainnya.

Sekarang sampai di Penerapan Ekonomi Mikro, Berikut contoh penerapan ekonomi mikro gaess:

  • Sebagai cara untuk mempelajari Permintaan dan Penawaran
  • Untuk mempelajari Perilaku Konsumen dan Produsen
  • Sebagai penentu titik harga
  • Mengatur Biaya
  • yang terakhir untuk mempelajari Pasar

Demikian sekilas sedikit bahasa sederhana untuk Pengantar Ekonomi Mikro kali ini



Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan

Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan - Financial Ratio atau lebih familiar kita kenal dengan Analisis Rasio Keuangan merupakan alat untuk melakukan analisa yang digunakan perusahaan dalam menilai suatu kinerja keuangan berdasarkan pada data perbandingan masing-masing pos yang terdapat di dalam laporan keuangan. Layaknya: Arus Kas, Laporan Neraca, dan Rugi / Laba dalam periode tertentu.

Laporan Keuangan memiliki tujuan untuk memberikan gambaran tentang informasi mengenai posisi keuangan serta kinerja perusahaan yang dapat dijadikan sebagai sebuah pedoman ketika perusahaan hendak mengambil suatu keputusan bisnis.

Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan


Analisis Data Laporan Keuangan dilakukan dengan menganalisa setiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan, dengan bentuk rasio posisi keuangan, yang bertujuan akhir agar dapat memaksimalkan kinerja perusahaan untuk masa yang akan datang.

Setiap tutup periode akhir bulan biasanya accounting menyiapkan dan menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Arus Kas, Perubahan Modal, Laporan Neraca, Rugi Laba, yang mana kemudian Laporan tersebut diserahkan pada pimpinan perusahaan. Hal umum yang biasa terjadi adalah mereka hanya terfokus pada Laporan Laba Rugi, padahal sebenarnya terdapat Analisis Laporan Keuangan yang lebih penting untuk disajikan dalam penyampaian laporan ini.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan Perusahaan


Tujuan utama analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut ini:

  1. Alat barometer guna melaksanakan forecasting atau memproyeksikan di mana posisi keuangan perusahaan saat periode selanjutnya.
  2. Mereview kondisi perusahaan saat ini, permasalahan yang sedang terjadi dalam keuangan, manajemen, maupun operasional.
  3. Menjadi alat ukur dalam melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan.

Metode dan Teknik Analisis Rasio Keuangan Perusahaan

Metode dan Teknik Analisis Rasio Keuangan Perusahaan



Dalam menganalisa laporan keuangan terdapat beberapa metode yang bisa dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai posisi keuangan perusahaan, diantaranya:

1. Metode Analisa Pertumbuhan


Teknik analisa yang disusun dengan cara membuat perbandingan kenaikan dan penurunan posisi laporan keuangan pada suatu periode tertentu dengan periode lainnya dari setiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan itu dengan menggunakan nilai persentase.

Data yang disajikan dapat diperoleh dengan membuat perbandingan kenaikan serta penurunan dari setiap pos laporan keuangan bulan lalu dengan bulan sekarang, atau periode Year to Date periode yang sama antara tahun lalu dengan sekarang.

2. Metode Trend dan Indeks


Teknik analisa yang hampir serupa dengan Metode Analisa Pertumbuhan. Namun angka pembanding disini merupakan sebuah laporan keuangan pada periode tertentu yang dijadikan sebagai indeks dan dipilih sebagai acuan dasar. Dengan teknik tren yang sangat berguna karena data historis ini, sebuah perusahaan dapat memproyeksikan laporan keuangan di masa yang akan datang.

3. Metode Analisis Rasio


Teknik analisis dengan membuat perbandingan pada masing-masing pos laporan keuangan yang satu dengan lainnya relevan atau data yang signifikan.

Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan

Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan


Analisa rasio keuangan yang biasa digunakan adalah sebagai berikut ini:

1. Rasio Likuiditas


Rasio yang digunakan saat mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka waktu pendek.

Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :

a. Current Ratio


Current Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan aktiva yang lancar.

Rumus menghitung Current Ratio:

Kelancaran aktiva / Kelancar hutang X 100% = Current Ratio.

b. Cash Ratio


Cash Ratio adalah rasio dalam mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar kewajiban finansial dalam jangka pendek dengan mengunakan kas yang tersedia dan berikut juga surat berharga atau efek jangka pendek.

Rumus untuk menghitung Cash Ratio:

Kas+Efek / Hutang Lancar X 100% = Cash Ratio.

c. Quick Ratio (Acid Test Ratio)


Quick Ratio adalah merupakan rasio dalam mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar kewajiban finansial dalam jangka pendek dengan mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).

Rumus menghitung Quick Ratio:

Kas+Efek+Piutang / Hutang Lancar X 100% = Quick Ratio.

Catatan : Minimum nilai dari ketiga analisa rasio likuiditas idealnya adalah 150%, bila semakin besar nilai menandakan semakin baik, dan juga menunjukkan bahwa perusahaan dalam kondisi yang baik.

2. Rentabilitas Rasio atau Rasio Profitabilitas


Rasio alat untuk mengukur seberapa besarkah kemampuan sebuah perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya terkait nilai penjualan, aktiva, serta modal.

Ada beberapa jenis rasio profitabilitas antara lain :

a. Gross Profit Margin


Gross Profit Margin adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.

Rumus untuk menghitung Gross Profit Margin:

Penjualan Netto - HPP / Penjualan Netto X 100% = Gross Profit Margin.

b. Operating Income Ratio


Operating Income Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam usahanya mendapat laba operasi sebelum pajak dan bunga dari penjualan.

Rumus untuk menghitung Operating Income Ratio:

Netto Penjualan - HPP – Biaya Administrasi & Umum (EBIT) / Netto Penjualan X 100% = Operating Income Ratio.

c. Net Profit Margin


Net Profit Margin adalah sebuah rasio dalam mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.

Rumus untuk menghitung Net Profit Margin:

Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) / Penjualan Netto X 100% = Net Profit Margin.

d. Earning Power of Total Investment


Earning Power of Total Investment adalah rasio yang mengukur kemampuan sebuah perusahaan dalam mengelola modal yang dimilikinya ketika diinvestasikan ke dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham dan investor.

Rumus untuk menghitung Earning Power of Total Investment:

EBIT / Jumlah Aktiva X 100% = Earning Power of Total Investment

e. Net Earning Power Ratio atau Rate of Return Investment (ROI)


Net Earning Power Ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva demi mendapatkan pendapatan yang bersih.

Rumus menghitung ROI (Rate of Return Investment):

EAT / Jumlah Aktiva X 100% = Rate of Return Investment (ROI).

f. Return on Equity (ROE)


Return on Equity  adalah rasio yang mengukur kemampuan equity dalam menghasilkan pendapatan yang bersih.

Rumus untuk menghitung Return on Equity (ROE):

EAT / Jumlah Equity X 100% = Return on Equity (ROE)

g. Rate of Return for the Owners atau Rate of Return on Net Worth


Rate of Return for the Owners adalah rasio yang mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan sendiri dengan tujuan menghasilkan pendapatan bagi pemegang sahamnya.

Rumus untuk menghitung Rate of Return on Net Worth:

EAT / Jumlah Modal Sendiri X 100% = Rate of Return on Net Worth.

Catatan : Semakin tinggi sebuah nilai persentase Rasio Profitabilitas menandakan artian yang semakin baik, dan merupakan langkah yang baik bila Anda dapat membuat perbandingan di pasar industri sejenis dengan rata-rata nilai yang ada.

3. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio


Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :

a. Total Debt to Assets Ratio


Total Debt to Assets Ratio adalah rasio yang mengukur mampunya sebuah perusahaan dalam menjamin setiap hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimiliki.

Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:

Total Hutang / Total Aktiva X 100% = Total Debt to Assets Ratio.

b. Total Debt to Equity Ratio


Total Debt to Equity Ratio adalah rasio yang mengukur perbandingan berapa besar pembiayaan oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity dalam perusahaan.

Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio:

Total Hutang / Modal Sendiri X 100% = Total Debt to Assets Ratio.

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Solvabilitas (maksimal adalah 200%), dan jika kemampuan perusahaan semakin buruk untuk membayar kewajiban jangka panjangnya.

4. Rasio Aktifitas atau Activity Ratio


Rasio untuk mengukur seberapa efektifkah sebuah perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :

a. Total Assets Turn Over


Total Assets Turn Over adalah rasio yang mengukur tingkat perputaran total aktiva terhadap penjualan.

Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio:

Penjualan / Total Aktiva X 100% = Total Assets Turn Over Ratio.

b. Working Capital Turn Over


Working Capital Turn Over adalah rasio guna mengukur tingkat perputaran modal dengan kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan selama periode siklus kas dari perusahaan tersebut.

Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio:

Penjualan / Modal Kerja Bersih X 100% = Working Capital Turn Over Ratio.

c. Fixed Assets Turn Over


Fixed Assets Turn Over adalah rasio yang mengukur perbandingan aktiva tetap yang dimiliki dengan penjualan.

Rasio ini digunakan ketika mengevaluasi tingkat kemampuan secara efisien sebuah perusahaan disaat memanfaatkan aktiva tetap yang dimiliki untuk meningkatkan pendapatan.

Rumus menghitung Fixed Assets Turn Over Ratio:

Penjualan / Aktiva Tetap X 100% = Fixed Assets Turn Over Ratio.

d. Inventory Turn Over


Inventory Turn Over adalah rasio yang mengukur tingkat efisiensi pengelolaan perputaran persediaan yang dimiliki perusahaan terhadap penjualan yang terjadi.

Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan bahwa pengelolaan persediaan dilakukan secara efisien.

Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio:

Penjualan / Persediaan X 100% = Inventory Turn Over Ratio.

e. Average Collection Period Ratio


Average Collection Period Ratio adalah rasio yang mengukur lamanya waktu yang diperlukan seluruh tagihan konsumen diterima oleh pihak perusahaan.

Rumus menghitung Average Collection Period Ratio:

Piutang X 365 / Penjualan X 100% = Average Collection Period Ratio.

f. Receivable Turn Over


Receivable Turn Over adalah rasio yang mengukur seberapa tinggi perputaran piutang dengan membagi nilai penjualan secara kredit terhadap piutang rata-rata yang ditanggung.

Semakin tinggi rasio ini mengartikan bahwa semakin baik dan menunjukan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang bernilai rendah.

Rumus menghitung Receivable Turn Over Ratio:

Penjualan / Piutang Rata-Rata X 100% = Receivable Turn Over Ratio.

Catatan : Semakin tinggi nilai persentase Rasio Activity maka akan semakin baik, Anda bisa membandingkannya dengan nilai rata-rata dari industri sejenis di pasar supaya bisa menilai seberapa efisien kah anda dalam mengelola sumber daya yang telah dimiliki.



Demikianlah artikel dari kami yang membahas mengenai Analisis Rasio Laporan Keuangan Perusahaan, artikel ini di rangkum dari berbagai macam sumber terpercaya, semoga artikel ini bermanfaat, Terimakasih.

Analisis Peluang Usaha Yang Harus Anda Ketahui

Latar Belakang

Peluang usaha adalah suatu gagasan ide untuk dapat berinvestasi atau usulan bisnis yang menarik serta dapat memberi kemungkinan untuk bisa memberikan hasil bagi seseorang yang berani mengambil resiko. Sebenarnya sangatlah banyak peluang usaha akan tetapi disia-siakan sehingga berlalu begitu saja. Karena tidak semua orang dapat melihat peluang dan yang melihat pun belum tentu berani memanfaatkan peluang tersebut. Hanya seorang wirausahawan mau ingin sukseslah yang mempunyai pola berfikir yang kreatif serta berani untuk mengambil risiko. itulah wirausahawan yang dengan tanggap dan cepat memanfaatkan peluan usaha.

Analisis Peluang Usaha atau cara supaya dapat mengidentifikasi peluang usaha yang ada atau bisnis yang ada bisa dengan mudah di cari, dengan syarat wirausahawan tersebut bekerja keras, giat, ulet dan percaya kepada kemampuan diri sendiri. Setiap wirausahawan sebenarnya memiliki banyak sekali peluang ( opportunity ) untuk terus melangkah maju. Untuk menggali dan memanfaatkan potensi sumber peluang usaha atau bisnis yang ada, seorang wirausahawan harus mempunyai pola fikir yang positif dan kreatif.

Peluang Usaha


Peluang usaha tidaklah peluang jikakalu memang tidak sanggup untuk menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk diwujudkan sebagai peluang usaha. Adapun syarat pokok dalam memanfaatkan peluang usaha untuk masa depan yanga dakn datang ialah mempunyai pola fikir yang positif, bersedia bekerja keras optimisme dan mau mendengarkan pendapat atau gagasan orang lain, mengakui kesalahan, dan mau percaya bahwa pada hari ini harus lebih baik dari pada hari sebelumnya.

Bagi seorang wirausaha pengenalan diri adalah modal awal untuk dapat mendapat mengenali lingkungannya, mengindera peluang usaha, dan mengerahkan segala sumber daya, dengan tujuan untuk dapat meraih peluang usaha tersebut dalam batas risiko yang tertanggungkan untuk menikmati hasil nilai tambah.

Teknologi informasi yang semakin berkembang disetiap detiknya telah banyak menciptakan sarana-sarana baru yang membantu dalam penyampaian informasi yang cepat dan tepat. Perlunya informasi juga salah satunya berguna untuk membantu mengambil suatu keputusan. Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu tindakan dalam pemecahan masalah.

Untuk membantu dalam pengambilan keputusan diperlukan suatu sistem pakar yang mampu memberikan gambaran untuk mencapai suatu simpulan. Pengambilan keputusan yang tepat diperlukan dalam berbagai aspek, salah satunya yaitu keputusan untuk menentukan suatu peluang usaha.

Sejalan dengan target pemerintah indonesia yang ingin meningkatkan populasi wirausaha muda Indonesia hingga mencapai 4,8 juta atau 2 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Maka perlu adanya suatu analisis yang dapat menghasilkan suatu kesimpulan demi terciptanya peluang usaha yang tepat dengan melihat faktor internal berupa Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weakness) dan faktor eksternal Peluang (Opportunities), dan Ancaman (Threat) yang akan mempengaruhi perkembangan proyek/peluang usaha tersebut. Sehingga didapat bobot dari masing-masing kriteria yang ada dan merangking alternatif inspirasi-inspiransi peluang bisnis tersebut.

Rumusan Masalah

  • Apakah yang dimaksud dengan peluang usaha?
  • Bagaimana Pengertian Usaha Menurut Para Ahli?
  • Apakah yang dimaksud dengan identifikasi peluang usaha
  • Bagaimana Cara mengidentifikasi Dan Menganalisis Peluang usaha baru?
  • Apa saja Analisis Pertanyaan sebelum memulai usaha baru?
  • Apasaja sebab-sebab memulai usaha baru?
  • Bagaimana cara menganalisis peluang usaha?
  • Apasaja peluang usaha yang dibutuhkan dalam masyarakat dalam bidang jasa dan produk?
  • Apa saja peluang usaha untuk pemula?
  • Apa saja sumber-sumber potensial peluang usaha?
  • Apa itu Resiko usaha?
  • Apa saja Resiko usaha yang dapat dievaluasi?
  • Bagaimana cara supaya mendapatkan ide menjadi peluang usaha?
  • Bagaimana cara supaya ide potensial menjadi produk dan jasa?
  • Apa saja faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan usaha baru?
  • Apa saja faktor penunjang kesuksesan usaha baru?
  • Apa saja faktor0faktor keberhasilan dan kegagalan suatu peluang usaha?
  • Bagaimana cara supaya memilih produk untuk dapat menciptakan peluang usaha?
  • Bagaimana pemetaan peluang dan Pemanfaatan Peluang Usaha?
  • Apa saja komponen untuk dapat membuka usaha baru?
  • Bagaimana cara menganalisis Peluang Usaha Dengan Analsisi SWOT?
  • Bagaimana langkah-langkah untuk menganalisis Peluang Usaha?



Tujuan Makalah

  • Untuk mengetahui Pengertian Peluang usaha
  • Untuk mengetahui Pengertian Peluang Usaha Usaha Menurut Para Ahli
  • Untuk mengetahui Pengertian  identifikasi peluang usaha
  • untuk Mengetahui Bagaimana Cara mengidentifikasi Dan Menganalisis Peluang usaha baru
  • Untuk mengetahui Pertanyaan sebelum memulai usaha baru
  • Untuk mengetahui sebab-sebab memulai usaha baru
  • Untuk mengetahui Bagaimana cara menganalisis peluang usaha
  • Untuk mengetahui peluang usaha yang dibutuhkan dalam masyarakat dalam bidang jasa dan produk
  • Untuk mengetahui peluang usaha untuk pemula
  • Untuk mengetahui sumber-sumber potensial peluang usaha
  • Untuk mengetahui Pengertian Resiko Usaha
  • Untuk mengetahui Resiko usaha yang dapat dievaluasi
  • Untuk mengetahui Bagaimana cara supaya mendapatkan ide menjadi peluang usaha
  • Untuk Mengetahui Bagaimana cara supaya ide potensial menjadi produk dan jasa
  • Untuk Mengetahui faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan usaha baru
  • Untuk Mengetahui faktor penunjang kesuksesan usaha baru
  • Untuk Mengetahui faktor0faktor keberhasilan dan kegagalan suatu peluang usaha
  • Untuk Mengetahui Bagaimana cara supaya memilih produk untuk dapat menciptakan peluang usaha
  • Untuk Mengetahui Bagaimana pemetaan peluang dan Pemanfaatan Peluang Usaha
  • Untuk Mengetahui Apa saja komponen untuk dapat membuka usaha baru
  • Untuk Mengetahui Bagaimana cara menganalisis Peluang Usaha Dengan Analsisi SWOT
  • Untuk Mengetahui Bagaimana langkah-langkah untuk menganalisis Peluang Usaha

Manfaat Makalah


  • Manfaat disusunnya makalah ini supaya penulis mengetahui dan memberi pengetahuan kepada pembaca seputar peluang pasar yang terjadi saat ini.

PEMBAHASAN

Pengertian Peluang Usaha


Peluang usaha adalah suatu gagasan ide untuk dapat berinvestasi atau usulan bisnis yang menarik serta dapat memberi kemungkinan untuk bisa memberikan hasil bagi seseorang yang berani mengambil resiko.

Sebenarnya apa yang dimaksud dengan pengertian peluang usaha? Pada saat ini, kata “Peluang Usaha” sangatlah cukup populer di Negara Indonesia, bahkan sering kita dengar setiap harinya. Untuk dapat mengetahui definisi dari peluang usaha lebih akurat, kita perlu mengetahui arti masing-masing kata tersebut.

Perlu di ketahui bahwa kalimat dari “Peluang Usaha” terdiri atas dua kata, yaitu “Peluang”, yang mempunyai arti kesempatan, dan “Usaha”, yang mempunyai arti upaya dengan berbagai sumber daya untuk dapat mencapai tujuan atau sesuatu yang diharapkan.

Nah, peluang usaha ini merupakan hal yang paling krusial sebelum kita membuka suatu usaha/bisnis. Bahkan kita sudah harus sudah memikirkan tentang beberapa langkah ke depan soal seberapa jangka panjangnya peluang usaha yang kita targetkan. Faktanya kebanyakan calon pebisnis lebih memikirkan apa yang sedang menjadi trend pada sekarang ini. Akhirnya, saat pasar atau konsmen mudah sekali jenuh terhadap produk yang sama ahirnya para pebisnis mengalami kerugian besar.

Untuk menjadi peluang usaha yang bagus maka harus memenuhi kriteria diantaranya adanya:

  1. Permintaan nyata terhadap barang atau jasa.
  2. Tingkat pengembalian nilai.
  3. Kompetitif.
  4. Pencapaian tujuan.
  5. Ketersediaan sumber daya dan kompetensi.

Baca Juga







Pengertian peluang Usaha Menurut Para Ahli


Berikut ini adalah Pengertian peluang usaha menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

Pengertian peluang Usaha Menurut Arif F. Hadiparanata


Peluang usaha diartikan sebagai resiko yang sudah semestinya diambil serta dihadapi untuk mengatur atau mengelola segala urusan yang memiliki hubungan dengan finansial.

Pengertian peluang Usaha Menurut Thomas W. Zimmerer


peluang usaha merupakan sebuah terapan yang terdiri dari kreativitas serta inovasi untuk memecahkan berbagi masalah dan melihat kesempatan yang dihadapi setiap hari.

Pengertian peluang Usaha Menurut Robbin and Coulter


peluang usaha adalah sebuah proses yang mana didalam proses tersebut melibatkan invidu atau kelompok yang mempergunakan usaha dan sarana tertentu untuk dapat menciptakan suatu nilai tumbuh yang bertujuan untuk memenuhi sebuah kebutuhan tanpa memperhatikan sumber daya yang digunakan.

Bagi kebanyakan masyarakat umum, peluang usaha adalah ide - ide usaha yang dapat diambil dan dilakukan sebagai jalan untuk mendapatkan uang dan meraih keuntungan. Sementara pengertian peluang usaha di atas merupakan definisi yang ditinjau dari bidang kewirausahaan.

Pengertian Identifikasi Peluang Usaha


Identifikasi peluang usaha adalah pengenalan terhadap pengetahuan seseorang mengenai peluang-peluang usaha yang ada, baik itu usaha yang ada di sekitarnya maupun yang ada diluar daerahnya bahkan usaha yang sudah di ketahui sampai usaha yang belum diketahui.

Identifikasi mempunyai arti tanda kenal diri, atau penetapan identitas terhadap seseorang, benda atau sebagainya. Sedangkan peluang yang mempunyai arti kesempatan. Usaha adalah aktivitas dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk dapat mencapai suatu tujuan.
Jadi, identifikasi peluang usaha adalah suatu penetapan kesempatan yang baik untuk dapat menciptakan suatu kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran atau badan untuk mencapai tujuan tertentu.

Cara Mengidentifikasi Dan Menganalisis Peluang Usaha Baru


Tidaklah selalu jelas Apakah keadaan tertentu yang akan dihadapi oleh seorang entrepreneur adalah sebuah masalah atau sebuah peluang (opportunity). Peluang yang tidak dapat dimanfaatkan dengan baik merupakan masalah bagi entrepreneur.

David B. Gleicher menjelaskan bahwa sebuah masalah adalah suatu hal yang dapat mengurangi kemampuan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Sedangkan peluang merupakan sesuatu yang dapat memberikan kesempatan untuk melampaui tujuannya yang ditetapkan.

Cara untuk mengidentifikasi peluang usaha atau bisnis yang ada bisa dicari dengan mudah, asal saja wirausahawan tersebut mau bekerja keras, giat, ulet dan percaya kepada kemampuan yang dimiliki diri sendiri. Setiap wirausahawan sebenarnya mempunyai peluang (opportunity) untuk terus maju. Untuk dapat menggali dan memanfaatkan potensi peluang usaha atau bisnis, seorang wirausahawan haruslah mempunyai fikiran secara positif dan kreatif di antaranya yaitu :
  1. Harus percaya, mantab dan yakin bahwa segala jenis usaha atau bisnis asalkan itu halal pastinya bisa dilaksanakan.
  2. Harus dapat menerima gagasan yang baru di dalam dunia usaha atau bisnis.
  3. Harus bisa mendengarkan saran-saran atau tanggapan dari orang lain.
  4. Harus mempunyai etos kerja yang tinggi.
  5. Pandai berkomunikasi.
Resep peluang usaha atau bisnis dari Dr. D. J. Schwartz mengenai cara memanfaatkan peluang usaha atau bisnis adalah sebagai berikut:
  1. Percaya, mantab dan yakin bahwa segala jenis usaha bisa di laksanakan.
  2. Janganlah terjun dalam lingkungan yang statis yang akan dengan mudahnya untuk melumpuhkan pikiran wirausahawan.
  3. Setiap hari lakukannya bertanyalah pada diri sendiri, “ bagaimana supaya saya dapat melakukan usaha lebih baik?”
  4. Bertanya yang sudah mempunyai pengalaman dan dengarkanlah.
  5. Peluas fikiran Anda.
Dalam memanfaatkan peluang usaha Paul Charlap menjelaskan sebuah rumusan yang mencakup 4 unsur yang harus wirausahawan mempunyainya, yaitu sebagai berikut:
  1. Work hard (kerja keras).
  2. Work smart (kerja cerdas).
  3. Enthusiasm (kegairahan).
  4. Service (pelayanan).

Analisis Pertanyaan Sebelum Memulai Usaha


Sebelum memulai usaha, perhatikan situasi kondisi lingkungan sekitar secara cermat.
Langkah pengamatan dengan cara menjawab pertanyaan barikut :

  • Apakah ada peluang usaha seperti yang diinginkan?
  • Apakah perjalanan bisnis yang akan di implementasikan sudah diketahui dengan benar, mulai dari bagaimana cara mengawalinya , membuat, menjual, menyimpan bahkan sampai cara mendapatkan modal usaha?
  • Apakah ada pesaing dan calon pesaing di lapangan bisnis tersebut dan sejauh mana para pesaing itu dikenal masyarakat?
  • Seberapa besarkah pasar yang hendak digarap?
  • Bila bisnis yang akan di lakukan membutuhkan pemasok, apakah sudah diketahui benar siapa yang akan menjadi suplier dan apakah ada suplier yang memiliki potensial lainnya?
  • Bila bisnis tersebut berupa barang sudahkan diketahui teknik untuk dapat membuat barang yang di maksud?
  • Seberapa banyak modal sudah di tangan atau bagaimana pula bila memerlukan pinjaman untuk penambahan modal? Bagaimana cara mendapatkan tenaga kerja yang diperlukan?
  • Apakah sudah dimengerti seluk beluk peralatan yang diperlukan?
  • Apakah sudah mengerti segala peraturan dan ketentuan yang menyangkut dalam bidang usaha, seperti UU tentang gangguan, kebersihan, izin usaha, pajak resmi, tata kota, dan lain sebagainya?

Daftar pertanyaan tersebut untuk dapat menganalisis peluang usaha masih dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan kebutuhan dan sifat usaha yang diinginkan sangat membantu identifikasi peluang bisnis. Inti dari daftar pertanyaan tersebut adalah untuk dapat mengetahui situasi lingkungan usaha harus diperhatikan dan di cermati dengan seksama sebelum memtuskan untuk dapat menentukan jenis usaha apa yang akan dikerjakan.

Sebab-sebab memulai usaha Baru


terdapat berbagai cara dan sebab untuk memulai usaha baru, diantaranya :

  1. Faktor keluarga.
  2. Sengaja terjun menjadi pengusaha.
  3. Kerja sampingan (iseng).
  4. Coba-coba.
  5. Terpaksa.

Melakukan mengidentifikasi sebuah peluang usaha merupakan pekerjaan yang memanglah sangat sulit. Yang harus diperhatikan sebelum terjun untuk memulai usaha adalah pemilihan bidang usaha yang sesuai. Hal ini dilakukan agar kita mengenal seluk-beluk usaha dan mampu untuk mengelolanya.

Cara Menganalisis Peluang Usaha


Berikut ini adalah cara untuk dapat menganalisis peluang usaha :

1. Analisis peluang usaha berdasarkan dari jenis produk atau jasa


a. Minat seseorang


misalnya berminat dalam dunia perdagangan, jasa atau bidang lainya.

b. Modal


apakah sudah tersedia modal awal atau belum, baik dalam bentuk uang maupun barang atau mesin.

c. Relasi


Apakah ada teman, kerabat, bahkan keluarga yang sudah terlebih dahulu terjun dalam bidan usaha yang sama.

Di samping itu, memiliki bidang usaha juga harus mempertimbangkan hal berikut:

  • Pengaruh dari kondisi lingkungan sekitar.
  • Banyak sedikitnya permintaan masyarakat terhadap jenis usaha yang akan kita pilih.
  • Kecocokan antara kebutuhan masyarakat dengan jenis usaha tertentu.
  • Banyak sedikitnya pesaing.
  • Adanya kemampuan untuk bertahan dan memenangkan persaingan.

Peluang Usaha yang dibutuhkan masyarakat


Peluang usaha dalam bidang Jasa


Berikut ini adalah Contoh peluang usaha dalam bidang biasa yang sangat dibutuhkan masyarakat, antara lain sebagai berikut ini:

a. Jasa servis


Contoh: Service peralatan elektronik seperti komputer, gadget, laptop, televisi, dan sebagainya.

b. Jasa hiburan


Contoh: bioskop, diskotik, kafe, layar tancap, dan sebagainya.

c. Jasa transportasi


Contoh: menyediakan layanan angkutan antar jemput anak sekolahan, rental mobil, dan sebagainya.

d. Jasa perantara


Contoh: membantu masyarakat yang akan menjual atau membeli barang, seperti tanah, rumah, sawah, kendaraan bermotor dan mobil.

e. Jasa kesehatan


Contoh: memberikan sarana kebugaran, kesehatan, dan kecantikan, seperti fitness, SPA, pijat refleksi, dan pengobatan alternatif.

f. Jasa yang lain


Contoh: jasa jokian game online, penitipan anak, pembuatan website, katering, tenanga kebersihan, penulisan skripsi, pengetikan karya tulis, dan sebagainya.

Peluang usaha dalam bidang Produk


Produk yang dibutuhkan oleh masyarakat yang sekarang ini dapat di kelompokkan menjadi 3 yaitu seperti berikut ini

a. Produk yangmana mampu untuk mempermudah pekerjaan dirumah. 


Contoh: alat pemasak nasi sekaligus penyimpan dan pemanas nasi beserta sayurnya, alat untuk mematikan listrik, kompor secara otomatis dan lain sebagainya.

b. Produk yangmana mampu untuk mempermudah pekerjaan diluar rumah


Contoh: tas multifungsi yangmana tas tersebut bisa untuk digunakan saat kerja, tetapi juga buat membawa pakaian atau buat perjalanan, yang bisa dilipat atau dimodifikasi dan lain sebagainya.

c. Produk lainnya yang dibutukan tanpa mengenal tempat


Contoh: air dalam kemasan seperti botol, kaleng dan sebagainya, mie instan, dan sebagainya.

2. Analisis Peluang Usaha Berdasarkan Minat dan daya beli Konsumen


Untuk dapat mengetahui besar-kecilnya minat dan daya beli masyarakat terhadap usaha, kita bisa melakukan observasi. Melakukan Observasi ini bisa dilakukan dengan cara sebagia berikut ini:


  • Mengadakan pengamatan langsung ke pasar.
  • Melakukan wawancara.
  • Memberikan angket untuk diisi oleh calon konsumen.


Cara kedua yaitu kita harus melakukan penelitian siapa konsumen yang akan menggunakan produk usaha kita. Relasi antara daya beli, minat dan kelangsungan usaha adalah dapat digambarkan sebagai berikut ini:


  • Minat besar, daya beli kuat, kelangsungan usaha terjamin (usaha berkembang).
  • Minat besar, daya beli rendah, kelangsungan usaha terhambat (usaha stak/tidak berkembang).
  • Minat rendah, daya beli rendah, usaha tidak dapat berlangsung (gulung tikar).


Kesimpulan bahwa supaya produk yang kita ciptakan mampu menarik minat konsumen dan terjangkau oleh mereka, maka kita harus :

  • Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku dijual dengan harga bersaing.
  • Membuat desain yang baru dan harga terjangkau.
  • Membuat produk lebih cepat dan lebih murah.
  • Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang menguntungkan

Faktor-faktor pemilihan bidang usaha yang sesuai


Berikut ini merupakan pemilihan bidang usaha disesuaikan dengan beberapa faktor, diantaranya yaitu:

1. Minat dan bakat seseorang


Minat atau bakat seseorang ada dan dapat timbul dari dalam diri seseorang. Artinya, ketertarikan pada suatu bidang sudah tertanam dalam dirinya. Karena ini merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan usaha.

2. Modal


Dalam arti luas modal berarti uang. Karena diperlukan sejumlah uang untuk memulai usaha. Dalam arti sempit, modal berarti keahlian seseorang. Dimana dengan keahlian, seseorang dapat bergabung dengan mereka yang memiliki modal uang untuk menjalankan usaha.

3. Waktu


Waktu Yaitu masa seseorang untuk menikmati hasil dari usahanya. Setiap usaha memiliki waktu yang berbeda-beda, ada yang dalam jangka waktu pendek, menengah, dan jangka panjang.

4. Laba


Laba Yaitu jumlah keuntungan yang akan diperoleh dalam menjalankan usaha baru.

5. Pengalaman


Pengalaman pribadi pengusaha atau pengalaman orang lain yang telah berhasil dalam melakukan usaha. Dimana hal ini dapat dijadikan pedoman untuk meminimalisir kesalahan.

Peluang Usaha Untuk pemula


Berikut ini merupakan sektor peluang usaha yang dapat dilakukan untuk pemula, terutama untuk usaha kecil dan menengah, yaitu antara lain sebagai berikut ini:


  1. Sektor kecantikan.
  2. Sektor keterampilan.
  3. Sektor konsultan.
  4. Sektor industri.
  5. Sektor tambang.
  6. Sektor kelautan.
  7. Sektor perikanan.
  8.  Sektor agribisnis.
  9. Sektor perdagangan.
  10. Sektor pendidikan.
  11. Sektor percetakan.
  12. Sektor seni.
  13. Sektor kesehatan.
  14. Sektor pariwisata.


Sumber-Sumber Potensial Peluang


Gagasan ide yang berasal dari wirausahawan bisa untuk menciptakan peluang guna memenuhi kebutuhan kadaan kondisi kenyataan di pasar. Gagasan ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang usaha (Zimmer dalam Suryana, 2001).

Dalam mengevaluasi gagasan ide untuk dapat menciptakan nilai-nilai potensial yang ada (peluang usaha), maka wirausahawan perlu melakukan identifikasi dan mengevaluasi semua risiko yang mungkin terjadi dengan cara:


  1. Mengantisipasi banyaknya risiko yang bisa dieliminisasi dengan melalui strategi proaktif.
  2. Penyebaran risiko pada aspek yang paling mungkin.
  3. Mengelola risiko yang mendatangkan nilai atau manfaat.


Risiko Usaha


Setiap usaha yang di lakukan pasti mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Dari keuntungan itu di harapkan dapat di gunakan untuk mensejahterahkan diri sendiri (bisa untuk mengembangkan usaha) maupun orang lain yang terlibat dalam bisnis tersebut, akan tetapi tentu saja akan banyak risiko yang harus di hadapi.

Beberapa risiko usaha yang mungkin terjadi antara lain sebagai berikut:


  • Perubahan permintaan.
  • Perubahan konjungtur.
  • Persaingan.
  • Akibat lain yang merupakan risiko usaha, seperti perubahan teknologi, perubahan peraturan, dan sebagainya.
  • Perubahan dari permintaan perubahan oleh persaingan, konjungtur dan akibat yang lainnya yang merupakan risiko usaha dapat dengan mudah diantisipasi dengan melakukan persiapan yang benar-benar matang dan perhitungan yang cemat dalam melakukan kegiatan usaha..


Resiko Usaha Yang Dapat Dievaluasi


Ada 3 risiko yang dapat dievaluasi, yaitu:

1. Risiko pasar atau risiko persaingan


Resiko ini terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar, seperti faktor lingkungan, ekonomi, teknologi,demografi, dan sosial politik.

2. Risiko finansial


Resiko ini terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya pengeluaran.

3. Risiko teknik


Resiko ini terjadi sebagai akibat adanya kegagalan dari teknik.

Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk gagasan ide untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang baru. Ide itu sendiri bukanlah peluang dan tidak akan muncul apabila wirausahawan tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara berkala ( Zimmerer (1996) dan Suryana (2001),

Cara Supaya Ide dapat Menjadi Peluang Usaha


Banyak sekali gagasan ide yang betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausahawan mempunyai cara pandang baru terhadap ide yang lama. Terdapat beberapa cara agar ide dapat menjadi peluang usaha, antara lain sebagai berikut ini:


  1. Gagasan ide dapat digerakkan secara internal dengan melalui perubahan cara-cara atau metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
  2. Gagasn ide dapat diimplementasikan dalam bentuk produk dan jasa baru.
  3. Gagasan ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan atau modifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.


Langkah-Langkah Supaya Ide Potensial Menjadi Produk Dan Jasa


Supaya Gagasan ide-ide yang masih potensial menjadi peluang usaha yang real maka wirausahawan harus bersedia melaksanakan evaluasi secara terus menerus terhadap peeluang usaha. Proses dalam melaksanakan penjaringan ide potensial menjadi produk dan jasa real dapat dilaksanakan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menciptakan produk baru dan berbeda


Pada saat gagasan ide dimunculkan secara real, seperti halnya dalam bentuk barang dan jasa baru, maka produk dan jasa tersebut haruslah berbeda atau memiliki nilai unik dengan produk dan jasa yang ada di pasar. Selain itu, produk dan jasa tersebut haruslah menciptakan nilai manfaat bagi konsumen atau penggunanya. Oleh karena itu, wirausahawan haruslah mengetahui dan mengerti secara terperinci perilaku konsumen di pasar.

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengamati perilaku pasar antara lain sebagai berikut:

  • Permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan, baik dalam jumlah dan mutunya.
  • Waktu permintaan dan penyerahan barang dan jasa.


2. Mengamati pintu peluang


Dalam mencari peluang usaha Wirausahawan haruslah mengamati dengan cermat potensi-potensi yang dimiliki oleh pesaing, misalnya saja sebagai berikut:

  • Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru,
  • Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru,
  • Dukungan keuangan, dan keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.

Kemampuan pesaing dalam usaha untuk mempertahankan tingkat posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan dan risiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.

Untuk dapat mengetahui kelemahan, kekuatan, dan peluang yang dimiliki oleh pesaing dan peluang yang dapat kita peroleh itu semua didasarkan pada beberapa pertanyaan penting, seperti yang dijelaskan dibawah ini yaitu sebagai berikut:

a. Pertanyaan untuk dapat mengetahui teknik yang dimiliki oleh pesaing dalam pengembangan produknya.

  • Bagaimana kemampuan dari teknik yang dimiliki oleh pesaing dalam pengembangan produk jika dibandingkan dengan yang bisnis yang kita miliki?
  • Bagaimana reputasi (track record) pesaing untuk mencapai sukses dalam pengembangan produk?

b. Pertanyaan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan pesaing tentang kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki.

  • Sejauh mana kemampuan dan kesediaan dari pesaing untuk dapat melakukan investasi terhadap produknya?
  • Keunggulan pasar apa yang dimiliki pesaing?

c. Pertanyaan untuk menentukan apakah pintu dalam peluang usaha ada atau tidak.

  • Sejauh mana tingkat kecepatan perusahaan untuk membawa produk ke pasar supaya dapat mendahului pesaing?
  • Apakah tingkat kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki oleh perusahaan cukup untuk dapat membawa produk ke pasar yang sedang dikuasai pesaing yang ada?
  • Apakah perusahaan memiliki kekuatan yang cukup untuk menguasai serangan pesaing.


Menurut Zimmerer (1996) dan Suryana (2001) beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang usaha adalah sebagai berikut.


  • Produk yang baru harus segera di promosikan dan dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
  • Kerugian dari teknik haruslah rendah, Oleh karena itu penggunaan teknik harus dipertimbangkan dengan matang-matang sebelumnya.
  • Keadaan di mana pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya.
  • Pesaing sejak awal tidak mempunyai strategi dalam hal mempertahankan posisi pasarnya.
  • Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.


3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam


Analisis ini sangatlah penting guna menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan sudah memadai atau tidak. Berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efisien dari biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?

4. Menaksir biaya awal


Berapakah biaya modal awal yang diperlukan untuk membuka usaha baru, dari mana sumber modal tersebut dan untuk apa nantinya modal tersebut digunakan? Berapa banyak modal yang diperlukan untuk operasi, untuk perluasan dan untuk biaya yang lainnya?

5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi


Risiko yang harus diperhitungkan dan diperhatikan terdiri atas risiko finansial, risiko teknik dan risiko pesaing. Berikut ini penjelasannya:

Risiko teknik


Resiko teknik ini berhubungan dengan proses bagaimana untuk pengembangan produk yang cocok dengan yang diharapkan dan hasilnya sesuai dengan kapabilitas serta karakteristiknya sehingga produk tersebut dapat diterima oleh pasar.

Risiko finansial


Resiko Finansial adalah risiko yang terjadi sebagai akibat ketidak cukupan finansial baik pada saat melaksanakan pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan dalam memberikan dukungan biaya produk baru.

Risiko pesaing


Resiko Pesaing adalah kemampuan dan ketersediaan pesaing untuk dapat mempertahankan posisinya di pasar. Risiko pesaing terdiri atas sebagai berikut:

  • Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk antara yangn dikembangkan wirausahawan dengan yang dikembangkan pesaing;
  • Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya;
  • Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru dan produk yang dilempar ke pasar;
  • Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan pesaing?


Faktor Penyebab Kegagalan Dan Keberhasilan Usaha Baru


Kegagalan dalam memilih peluang usaha baru biasanya disebabkan oleh beberapa sebab, diantaranya yaitu:


  1. Kurangnya obyektivitas.
  2. Kurangnya kedekatan dengan pasar.
  3. Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai.
  4. Diabaikannya kebutuhan finansial.
  5. Kurangnya diferensiasi produk.
  6. Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai.


Faktor Penunjang Kesuksesan usaha baru


Adapun faktor-faktor penunjang kesuksesan usaha baru yaitu meliputi:


  1. Superioritas atau kualitas dari produk dalam berbagai hal antara lain fitur, corak atau model, manfaat, keunikan, dan lain sebagainya.
  2. Keunggulan ekonomis bagi konsumen, berupa value for money.
  3. Sinergi yang dilakukan oantara produk baru dan perusahaan secara keseluruhan, terutama dalam hal pemanfaatan keterampilan manajerial, ketrampilan pemasaran, dan pengetahuan bisnis yang sudah mapan.
  4. Kompatibilitas dari penggunaan teknologi dengan kapabilitas melakukan riset dan pengembangan, rekayasa, dan produksi perusahaan.
  5. Familiaritas bagi perusahaan.
  6. Kebutuhan, pertumbuhan dan ukuran pasar yang mencerminkan peluang pasar.
  7. Situasi persaingan.
  8. Jenis peluang usaha yang tersedia, yaitu apakah produk baru tersebut mempunyai pasar yang sudah mapan ataukah benar-benar produk inovatif baru yang pasarnya juga belum berkembang.

Faktor-faktor Keberhasilan dan Kegagalan Peluang Usaha


1. Faktor Keberhasilan Peluang Usaha


  • Memenuhi ciri-ciri peluang usaha yang baik
  • Memiliki tingkat risiko kegagalan yang kecil bila dijalankan
  • Produk yang akan dihasilkan telah diuji pasar
  • Produk yang akan dihasilkan mengikuti tren
  • Produk yang akan dihasilkan dari peluang itu dapat terus menerus diinovasi dan ditingkatkan kualitasnya.


2. Faktor Kegagalan Peluang Usaha


  • Bersifat jangka pendek karena kebutuhan pasar bersifat sesaat
  • Peluang itu sudah kadaluarsa atau telah ada orang yang memulai usaha tersebut
  • Peluang itu lewat bagitu saja karena tidak segera diambil keputusan untuk memulainya
  • Produk yang dihasilkan tidak melalui uji pasar yang akurat


Cara Memilih Produk Untuk Dapat Menciptakan Peluang Usaha


Sedangkan dalam pemilihan produk, berupa barang yang dapat menciptakan peluang usaha adalah dengan mempertimbangkan produk-produk yang:

  1. Mudah dalam pemakaian.
  2. Efisien dalam penggunaan.
  3. Kualitas produk terjamin.
  4. Hemat dalam pemakaian.
  5. Adanya jaminan kemanan dalam pemakaian.


Pemetaan Peluang Dan Pemanfaatan Peluang Usaha


Ada kriteria atau faktor yang mencerminkan untuk mengidentifikasi dan menilai peluang usaha serta memanfaaatkannya, yaitu faktor :

  • Kondisi industri dan pasar.
  • Lamanya masa “peluang produk”.
  • Tujuan pribadi dan kompetensi yang dimiliki wirausaha.
  • Tim manajemen.
  • Modal, teknologi, dan sumber daya lain yang dibutuhkan.
  • Kondisi lingkungan.
  • Studi kelayakan dan rencana usaha.


Komponen untuk dapat membuka usaha baru


Kadang-kadang seseorang yang ingin membuka usaha baru didorong oleh rasa optimis berlebihan, jadi kita harus dapat mengevaluasi usaha tersebut, menurut Bygrave ada 3 komponen yang harus diteliti untuk membuka usaha baru, tiga komponen penting untuk mencapai kesuksesa binsis baru yaitu :


  1. Kesempatan atau Opportunity).
  2. Kewirausahaan dan tim manajemen.
  3. Sumber daya yang dibutuhkan untuk memulai usaha dan membuat perusahaan dapat terus tumbuh.


Pembahasan

Usaha baru dapat dijalankan karena adanya peluang serta sumber daya, Sumber daya atau bahan baku merupakan faktor utama dalam menjalankan sebuah usaha, ditambah lagi dengan keahlian dalam kewirausahaan dapat memberikan peluang kepada usaha itu agar terus tumbuh dan berkembang.

Bahan baku atau sumber daya merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting, sumberdaya yang berbeda di setiap daerah atau wilayah akan memberikan peluang usaha yang berbeda pula, dan perusahaan biasanya didirikan dengan cara mendekatai sumber daya atau bahan baku berasal, sehingga biaya operasional produksi dapat diminimalisir.

3 komponen penting untuk dapat membangun usaha baru seperti kesempatan atau peluang, kewirausahaan dan taklupa juga bahan baku haruslah bekerja secara besinergi atau saling mempunyai keterkaitan, saling menguntungkan jangan sampai menjatuhkan, suksesnya sebuah bisnis baru tidak dapat terelakan lagi dari salah satu komponen tersebut, oleh sebab itu masing-masing komponen harus terpenuhi.

Menganalisis Peluang Usaha Dengan Analisis SWOT


Supaya dapat menganalisis peluang usaha agar mengetahui keberhasilan usaha bisa dengan menggunakan analisis SWOT yaitu:

a. Strength


Strength adalah kekuatan apa yang akan menjadi dukungan usaha kita untuk mencapai sasaran target pasar.

b. Weakness


Weakness adalah Kelemahan apa yang akan membatasi atau menghambat untuk dapat melaksanakan ataupun mengembangkan usaha kita.

c. Opportunity


Opportunity adalah Peluang usaha apa saja yang tentu saja dapat menguntungkan dan sesuai dengan kemampuan kita.

d. Threat


Threat adalah Ancaman apa saja yang terjadi saat kita berusaha Menganalisis Peluang Usaha.

Langkah-Langkah Menganalisis Peluang Usaha


Berikut ini adalah langkah – langkah Dalam Menganalisis Peluang Usaha :


  1. Meneliti berapa luas usaha yang akan dipilih
  2. Bentuk usaha apa yang akan dipilih
  3. Jenis usaha apa yang akan ditekuninya
  4. Informasi usaha yang akan diterima
  5. Ada atau tidak adanya peta peluang usaha yang menguntungkan

Persiapan Dan Langkah-langkah


Berikut ini adalah Persiapan dan Langkah-langkah Peluang Usaha:

  1. Membuat sketsa bidang usaha yang hendak ditekuninya
  2. Penyediaan modal
  3. Mengurus izin usaha
  4. Menyiapkan tenaga kerja
  5. Menyiapkan sarana dan prasarana
  6. Menyiapkan bahan baku
  7. Menetapkan lokasi usaha
  8. Menetapkan metodologi usaha
  9. Menetapkan teknologi usaha
  10. Menetapkan manajemen usaha
  11. Mencari mitra usaha

Analisis SWOT dalam Peluang Usaha


Dalam Analisis Peluang usaha tidaklah lepas dengan adanya Analisis Swot


  • Adanya kekuatan ( strength ) yang dapat mendukung kegiatan usaha
  • Apakah kelemahan ( weakness ) yang membatasi atau menghambat kemampuan dalam mencapai sasaran usaha.
  • Dimana usaha itu ada peluang ( opportunity ) Apa saja yang dapat mengancam perusahaan ( threat )

Faktor Lain Peluang Usaha


Faktor Lain Adanya Peluang Usaha Yaitu Adanya :

  • Relasi usaha dengan orang lain.
  • Tim yang dapat diajak kerjasama.
  • Dorongan dari orang tua, famili, teman.
  • Pengalaman sebelumnya.
  • Kesiapan mental.
  • Manajer pelaksana.
  • Komitmen tinggi.
  • Misi dan visi.


Langkah-langkah Menganalisis Peluang usaha Berdasrakan Produk dan jasa


Berikut ini adalah langkah-langkah untuk dapat menganalisis Peluang Usaha Berdasarkan Produk Dan Jasa, yaitu sebagai berikut:

  • Menganalisis bidang produk.
  • Produk primer, mengacu pada penggalian sda.
  • Produk sekunder, mengacu pada pengolahan atau pemrosesan bahan baku menjadi bahan jadi.
  • Produk tersier, mengacu pada peralatan dan pelayanan jasa.


Berdasarkan Sifat Dan Jenis Produknya Perlu Diperhatikan:


  • Apakah jenis produk yang diproduksi itu tahan lama?.
  • Apakah mutu jenis produk yang diproduksi itu tergantung dari biaya persatuan.
  • Apakah jenis produk yang diproduksi itu mempunyai sifat permintaan musiman atau tidak?.
  • Apakah jenis produk yang akan diproduksi consumer goods atau producer goods?.


Pertanyaan Yang Harus Dijawab Wirausahawan:


  • Siapa saja dan berapa jumlah calon konsumen yang akan membeli produk/jasa?
  • Siapa saja, berapa, dimana para pesaing berada?
  • Bagaimana perkembangan dan pergeseran selera minat dan daya beli konsumen?
  • Bagaimana perkembangan pembuatan produk?
  • Bagaimana pembungkusan produk?
  • Bagaimana model, manfaat produk itu disenangi?
  • Bagaimana perkembangan dan kelancaran suplai bahan baku?
  • Bagaimana cara kerjasama wirausaha dengan penyalurnya?


Hal Yang Harus Dipertimbangkan untuk:


  • Manfaat untuk konsumen.
  • Permintaan, minat, dan daya beli konsumen.
  • Disain, model.
  • Kekuatan persaingan.
  • Kualitas produk dan jasa.
  • Potensi usaha dan peluang usaha.


Pemilihan Produk Tergantung:


  • Keberuntunga di dalam mengelola usaha.
  • Keahlian dan keterampilan di dalam mengelola usaha.
  • Penafsiran terhadap informasi peluang usaha.
  • Pemasaran produk.
  • Selera dan minat konsumen terhadap produk.
  • Pelayanan wirausahawan terhadap konsumen.


Agar Usaha Jasa Menarik Konsumen:


  • Memasang papan merk atau logo yang mencolok, menarik, dan dapat di baca.
  • Memasang lampu yang terang dan berwarna – warni.
  • Menyebarkan famlet untuk memberi informasi.
  • Mengadakan demonstrasi cara pembuatan barang atau perbaikan.
  • Memberi potongan harga khusus atau hadiah yang menarik bagai para pelanggan setia.


Pertimbangan Dalam Bidang Jasa:


  • Pengetahuan tentang selera dan minat calon konsumen dan jumlah pesaingnya.
  • Mengetahui bidang jasa apa yang laku atau digandrungi konsumen.
  • Menjaga hubungan yang serasi dan harmonis dengan pensuplai.


Menganalisis Peluang Berdasarkan Minat Dan Daya Beli Konsumen:


  • Membuat produk yang berkualitas, diminati, bermanfaat, dan laku terjual sesuai daya beli konsumen.
  • Membuat atau mendesain produk/ jasa dengan bahan baku atau kombinasi yang diminati sesuai dengan daya belinya.
  • Membuat produk/jasa lebih cepat, berfaedah, murah sesuai dengan daya belinya.
  • Memelihara dan memperbaiki sarana kerja.


Pertanyaan Yang Terkait Dengan Minat Dan Daya Beli Konsumen:


  • Apakah produk atau jasa yang dibuat wirausahawan itu terdapat dalam suatu industri yang berhasil dan berkembang pesat?
  • Apakah minat dan permintaan konsumen terhadap produk atau jasa di masa depan berkembang pesat?
  • Bagaimana cara wirausahawan memproses produk atau jasaa agar sesuai minat dan daya beli konsumen?
  • Bagaimana kelemahan – kelemahan khusus dari produk atau jasa yang dibuat wirausahawan itu?
  • Sampai dimanakah sumbangan pemasaran terhadap keberhasilan pembuatan produk atau jasa berdasarkan minat dan daya beli konsumen?
  • Bagaimana usaha wirausahawan didalam meluaskan pemasaran dan pendistribusian produk atau jasa buatan pesaing
  • Dalam hal apa produk atau jasa bisa serupa atau berbeda dari produk atau jasa buatan pesaing
  • Bagaimana cara mendesain model produk atau jasa yang dibuat?


Bentuk Kewirausahaan


  • Wirausahawan paruh waktu.
  • Usaha di rumah.
  • Usaha keluarga.
  • Wirasutri.


Aturan – Aturan Agar Usaha Di Rumah Berhasil:


  • Rencanakan tata ruang.
  • Pilih lokasi yang paling efisien.
  • Fokus pada usaha, jangan palu gada.
  • Bicarakan aturan usaha dengan keluarga.
  • Pilih nama yang sesuai.
  • Beli peralatan yang sesuai.
  • Berpakaianlah yang layak.
  • Pilih usaha yang sesuai hobby.

Download PDF



Jika Anda menginginkan makalah ini dalam bentuk pdf anda langsung bisa mendownloadnya di sini




Analisis Peluang Pasar Yang Harus Dilakukan Perusahaan

Latar Belakang

Analisis peluang pasar adalah suatu keadaan yang real/nyata yang harus dihadapi oleh setiap kalangan organisasi dimana mereka hidup di bawah tekanan perubahan. Perubahan yang disebabkan oleh berkembangnya kemajuan dalam berbagai macam asepek kehidupan sudah berimplikasi pada semakin bermacamnya ragam kebutuhan dan tuntutan hidup setiap perorangan. Setiap organisasi hidup di bawah pengaruh perkembangan budaya yang dicapai oleh masyarakat di sekitarnya serta faktor-faktor eksternal lainnya; seperti kondisi ekonomi, situasi politik, keyakinan dan nilai serta norma yang dianut masyarakat. Dengan adanya situasi dan kondisi yang terjadi di luar organisasi tersebut ada yang bisa dikontrol oleh perusahaan dan yang tidak bisa dikontrol oleh perusahaan.

Peluang Pasar


Mencerna, memahami dan juga meniyikapi bahwa aktivitas pemasaran dikerjakan dalam situasi seperti tersebut di atas, maka tidak ada jaminan bagi perusahaan akan keberhasilan dalam melakukan pemasarannya. Para pelaku marketing harus dapat “memahami” secara seksama situasi kondisi di luar tersebut beserta setiap perubahan yang akan terjadi di dalamnya. Setelah itu, para pelaku marketing harus mampu “menerjemahkan” situasi serta perubahan yang terjadi tersebut ke dalam kerangka peluang pasarnya (marketing opportunities).


Rumusan Masalah

  • Apakah yang dimaksud dengan peluang pasar?
  • Bagaimana cara membaca peluang pasar?
  • Faktor-faktor apa saja dalam menganalisa peluang pasar?


Tujuan Makalah

  • Untuk mengetahui pengertian peluang pasar
  • Untuk mengetahui bagaimana cara membaca peluang pasar
  • Untuk mengetahui Faktor-faktor dalam menganalisa peluang pasar


Manfaat Makalah

  • Manfaat disusunnya makalah ini supaya penulis mengetahui dan memberi pengetahuan kepada pembaca seputar peluang pasar yang terjadi saat ini.



PEMBAHASAN

Pengertian Peluang Pasar

Peluang Pasar Adalah Peluang pasar adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Menurut Kotler (1997:72).

Pengertian Peluang Pasar Menurut Para Ahli


Menurut pendapat Pearce dan Robinson (2000-230) memberikan penjelasan mengenai pengertian peluang pasar: “Marketing opportunity analysis [MOA] is the diagnostic activity of interpreting environmental attributes and change” (Zikmund dan D’Amico 1989, p.57) Yang mempunyai arti yaitu bahwa analisis peluang pasar merupakan upaya diagnostik untuk menginterpretasikan atribut-atribut lingkungan serta perubahannya.

Pengertian Pasar


Pasar adalah situasi penting yang paling menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Sehubungan dengan perkembangan minat dan daya beli konsumen, maka perusahaan perlu menganalisa peluang pasar yang dapat digunakan untuk mencari keuntungan.

Pentingnya Melakukan Analisis Pasar


Melakuakan aktivitas Analisa peluang pasar ini sangat penting, karena perusahaan perlu untuk mengerti dan memahami berapa besarnya peluang yang tersedia dalam memasarkan produknya dan dapat menetapkan apakah pasar cukup besar untuk mendukung produk lain dan masih memberikan keuntungan. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasaran target pasarnya sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan tersebut dalam mempromosikan produknya, untuk itu pertumbuhan pasar di masa yang akan datang sangat dibutuhkan.

Melakuakan Analisa peluang pasar adalah suatu proses riset pasar terhadap faktor-faktor lingkungan luar yang mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan tersebut. Lingkungan ekstern merupakan kekuatan yang tidak dapat dikendalikan, sehingga perusahaan harus menyesuaikan diri, dan juga menghasilkan ancaman dan peluang. Perusahaan harus berhati-hati dalam menganalisis lingkungannya sehingga dapat menghindari ancaman dan mengambil manfaat dari peluang.
Melakuakan aktivitas Menganalisa peluang pasar yang ada juga dapat membuat keputusan apakah perusahaan akan terus menjalankan kegiatannya dengan meningkatkan produktifitasnya atau harus keluar dari pasar. Untuk meningkatkan kapasitas volume penjualan dan merebut ruang pasar yang besar, maka perusahaan harus menggunakan kebijaksanaan- kebijaksanaan yang tepat untuk memasuki peluang pasar yang ada. Selanjutnya perusahaan harus melihat potensi dari pasar.

Menurut pendapat Boone dan Kurtz (1987) menegaskan tentang analisis peluang pasar bahwa analisis peluang pasar sangat berguna menyediakan fondasi bagi kepentingan perencanaan dan strategi pemasaran.

Para manajer yang dianggap perlu untuk terus mengevaluasi situasi lingkungan pasar, tempat dimana mereka menyalurkan kegiatan pemasarannya, dan mengestimasi pengaruh-pengaruh yang terjadi di lingkungan yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang pada para konsumen.

Mempertimbangkan trend masyarakat pada masa yang mendatang akan mengilhami munculnya ide dan strategi baru, sehingga hal tersebut merupakan tindakan yang lebih baik karena ia dapat bertindak sebagai pioner daripada sekedar bereaksi terhadap perubahan yang sedang berlangsung. Lingkungan yang menjadi target pasar dan juga arus perubahannya haruslah selali dimonitor dan dievaluasi secara hati-hati, secara bersekala (rutin dilakukan), potensi peluang (kesempatan) dan masalah yang akan mungkin muncul harus diidenfikasi, sebelum suatu organisasi mengembangkan rencana pemasaran produknya.

Membaca Peluang Pasar


Suatu perusahaan haruslah menganalisa atau membaca peluang pasar yang ada dan nantinya dapat dimanfaatkan. memahami peluang pasar adalah kegiatan yang sangatlah penting karena dengan itu perusahaan akan dapat mengetahui apakah produk yang diproduksinya mempunyai peluang untuk dipasarkan kepada konsumen dan dengan membaca peluang pasar perusahaan juga dapat mengetahui apa produknya itu sedang dibutuhkan oleh konsumen. Peluang pasar dapat didapatkan dari berbagai segi kehidupan, seperti segi teknologi dan informasi, budaya dan agama. Sebagai contoh dari segi teknologi dan informasi, dengan semakin berkembangannya zaman teknologi dan informasi yang semakin canggih sehingga kebutahan konsumen menjadi meningkat. Ini merupakan termasuk peluang bisnis yang sangat menguntungkan bagi perusahaan untuk menyediakan alat-alat teknologi yang dibutuhkan oleh para konsumen, seperti Handphone, laptop, komputer, televisi, powerbank dan lain sebagainya.

Untuk meningkatkan jumlah kuantitas penjualan dan merebut pangsa pasar yang besar dan luas, maka diperlukannya untuk perusahaan harus menggunakan kebijakan-kebijakan yang tepat dan sesuai untuk memasuki peluang pasar yang ada. Selanjutnya perusahaan harus melihat potensi dari pasar. Kotler (1997:118) menyatakan bahwa: Potensi pasar adalah batas yang di dekati oleh permintaan ketika pengeluaran pemasaran industri mendekati tak terhingga untuk lingkungan yang telah di tentukan. Sedangkan menurut pendapat dari Kartajaya (2002-49) memberikan penjelasan mengenai segmentasi pasar tersebut sebagai berikut: Segmentasi pasar adalah tentang pemetaan (mapping) suatu pasar menjadi beberapa kategori dengan mengumpulkan perilaku yang serupa dari pelanggan ke dalam sebuah segmen.


Dasar-Dasar Membangun Segmentasi Pasar


Dari setiap golongan konsumen yang ada dapat dipilih sebagai suatu pasar sasaran yang akan dicapai dengan menggunakan berbagai macam strategi pemasaran yang tepat. Adapun dasar-dasar untuk membangun segmentasi pasar konsumen, menurut Kotler (2002:300) adalah sebagai berikut:


  • Segmentasi Geografi


Segmentasi yang ada pada geografi ini mewajibkan untuk pembagian pasar menjadi lokasi-lokasi segmentasi geografis yang berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, provinsi, kota atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat beroperasi di semua wilayah geografis, tetapi lebih memperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang ada dalam segmen tersebut.

  • Segmentasi Demografis


Pengertian Segmentasi Demografis adalah suatu cara analisis segmentasi dengan cara pasar di bagi menjadi berbagai kelompok berdasarkan variabel dari demografis konsuen seperti usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, penghasilan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel demografis ini merupakan dasar yang paling banyak digunakan dalam membuat kelompok pelanggan, karena variabel ini sangat berhubungan dengan preferensi dan tingkat pemakaian.

  • Segmentasi Psikografis


Segmentasi ini dilakukan dengan mengelompokkan pembeli yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian akan nilai.


  • Segmentasi Perilaku


Dalam melakukan segmentasi perilaku pembeli dapat dibagi menjadi karakternya berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap suatu produk.


Evaluasi Peluang Pasar


Di dalam mengenali dan mengevaluasi pada peluang pasar terdapat dua hal pokok yang harus pahami yaitu:

  • Kekuatan dan Kelemahan


Dalam melakuakan kegiatan menganalisis kekuatan dan kelemahan itu akan mampu menyediakan informasi yang berharga tentang para pesaing (competitors) dan para pesaing baru, serta adanya perbandingan kekuatan dan kelemahan mereka secara relatif pada organisasi milik kita.


  • Kesesuaian Peluang dengan Kemampuan Organisasi


kebermacaman yang terjadi di luar organisasi mungkin saja menawarkan begitu banyak peluang pasar yang ada, akan tetapi sudah barang tentu tidak semua peluang yang tersedia itu semua dapat dijadikan sebagai sumber peluang yang realistik karena organisasi dihadapkan pada keterbatasan sumber daya serta visi yang ada.


Cara mengidentifikasi suatu peluang pasar diantaranya :

Berikut ini adalah cara untuk dapat mengidentifikasi suatu peluang pasar, yaitu sebagai berikut:

  • Mengamati kebutuhan yang banyak diperlukan oleh konsumen.
  • Mengetahui kapan konsumen membutuhkan keutuhan tersebut.
  • Tentukan karakter konsumen berdasarkan usia, jenis kelamin ataupun pendidikannya.
  • Memperkirakan daya beli konsumen yang sesuai dengan pendapatannya.
  • Perhatikan apakah pasar banyak pesaing atau tidak.

Yang harus diketahui dalam menganalisa pasar

Hal yang Harus Di Ketahui dalam Menganalisa Pasar yaitu sebagai berikut:

  • Potensi pembeli terhadap barang
  • Motivasi dan public speaking yang baik terhadap konsumen dalam penjualan produk
  • Ukuran pasar
  • Sifat-sifat konsumen
  • Target pasar spesifik
  • Pengaruh pasar eksternal
  • Analisa pesaing ataupun pesaing yang akan datang


Faktor-faktor Dalam Analisis Peluang Pasar


Faktor penting dalam keberhasilan atau kegagalan dari strategi pemasaran adalah apakah elemen strategi pemasaran tersebut konsisten dengan realita dari lingkungan eksternal perusahaan. Langkah awal untuk mengembangkan rencana pemasaran strategis adalah dengan memantau, mengontrol, memahami dan menganalisis peluang pasar serta tantangan kedepan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor luar dari perusahaan. Adapun tanggung jawab dari manajer perusahaan antara lain sebagai berikut :

  • Analisis lingkungan dan pesaing


Untuk memahami suatu peluang dan tantangan potensial dalam jangka waktu yang panjang, pemasaran yang dilakukan pertama harus memahami, mengontrol, memahami dan menganalisis trend yang sangatlah luas dalam lingkungan ekonomi dan sosial.

Dinamika industri dan perubahan strategi. Dinamika perubahan persaingan dari industri terutama menekankan bagaimana pola persaingan dari pembelian cenderung lebih berubah ketika industri atau suatu produk bergerak melalui berbagai tahap.

  • Analisis pelanggan


Untuk mendukung dan mendorong transaksi pertukaran dengan pelanggan potensial. Riset pemasaran dan pengukuran pasar. Untuk membuat suatu keputusan tentang unsur dari program pemasaran seperti berapa harga nantinya akan ditetapkan dan media iklan yang akan digunakan.

  • Memahami kondisi makro


Kondisi makro ini merupakan kondisi yang secara menyeluruh, contohnya pada kebijakan pemerintah. Kita harus mengetahui bahwa kebijakan pemerintah terkait dengan industri yang berlaku yang kita masuki. Terkait dengan industri yang kita masuki, pemahaman karakteristik industri sangat diperlukan dalam memahami makro industri. Eksekutif perusahaan harus memperhatikan apa kondisi makro yang akan mendukung pertumbuhan perusahaan dan apa kondisi makro yang akan memperlambat penyerapan pasar terhadap produk dalam industri tersebut.

  • Analisa pelanggan


Tujuan utama kegiatan pemasaran adalah transaksi pertukaran antara perusahaan dan pelanggan. Motivasi pelanggan dalam memberi barang adalah berbeda-beda pada produk yang sama. Pelanggan-pelanggan membeli produk yang sama tetapi mencari manfaat yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pelanggan-pelanggan juga mempunyai tikat sensitifitas yang berbeda dengan kenaikan dan penurunan harga. Oleh karena itu kita perlu melakukan analisa kebutuhan konsumen, keinginan konsumen dan juga berapa besar uang yang akan mereka berikan dan transaksi pada penjualan ini.

  • Riset pemasaran dan forecasting


Eksekutif pemasaran harus memahami tentang karakteristik konsumen yang loyal, calon konsumen yang ppotensial, kekuatan dari jalur distribusi dan juga kekuatan dan kelemahan dari pesaing baik pendatang maupun yang pesaing lama. Bagian pemasaran harus membuat riset mengenai perkiraan volume penjualan dan perkiraan keuntungan yang akan diraih.

  • Segmentasi pasar


Dalam membuat suatu analisis pelanggan kita akan menggolongkan konsumen berdasarkan kebutuhan dan keinginan mereka. Kemudian akan dilanjutkan dengan menggolongkan mengenai seberapa besar mereka akan membayar untuk produk yang mereka cari. Keluaran dari penggolongan ini adalah pasar yang sudah dipisah-pisahkan atau sudah digolongkan dalam segment-segment pasar


Dari strategi yang dibuat perusahaan kita kemudian akan melihat segmen mana yang kita masuki dan segmen yang tidak akan kita masuki. Perusahaan kemudian membuat target mengenai segman pasar mana yang akan dimasuki disertai dengan bagaimana perusahaan memposisikan dirinya dalam area segmen tersebut.

Perusahaan, dalam proses pengambilan keputusan harus didasari atas informasi terbaik yang dikumpulkan. Adanya Informasi pasar berfungsi sebagai: mendatangkan pelanggan baru dalam pasar yang ada sekarang dan memahami produk-produk baru yang mempunyai potensi untuk dikembangkan pada waktu yang akan datang dan juga adanya informasi pasar menyediakan data yang sangat dibutuhkan pada waktunya untuk:

  • Mengurangi resiko usaha.
  • Mengurangi persoalan dan masalah potensi pada usaha saat ini.
  • Mengenal peluang pasar yang baru.
  • Memperoleh informasi dan fakta tentang usaha untuk dimanfaatkan dalam membuat keputusan dan rencana tindak yang lebih realistis.


Peluang tidak akan ada berarti apa-apa tanpa adanya kemauan dan aksi yang nyata dalam menjalaninya. Begitu juga dengan peluang pasar yang tidak diambil dan dimanfaatkan, akan bersifat netral dan bahkan diambil secara cepat oleh seseorang yang ulet dan berkemauan tinggi. Oleh karena itu kita harus memulai langkah untuk memanfaatkan peluang yang ada tersebut dengan kematangan analisis segmentasi pasar dan strategi bisnis yang matang.

Berikut adalah cara memanfaatkan peluang pasar :

Cara Memanfaatkan Peluang Pasar:

  • Melakukan riset pasar.
  • Mempersiapkan dan menyusun rencana.
  • Patuh terhadap aturan.
  • Strategi pemasaran yang tepat sasaran.


Setelah hal itu dianalisa, maka kita harus langsung mempraktekkannya. Ketekunan, kretif dan inovatif harus selalu dikembangkan agar peluang tersebut diberdayakan secara maksimal tanpa terbuang peluang sedikitpun.


PENUTUP

Kesimpulan

Semakin berkembangnya zaman, bisnis dan ekonomi semakin menjamur di berbagai belahan dunia. Perusahaan-perusahaan yang memulai bisnisnya ataupun yang telah lama menjadi peran penting ekonomi suatu negara seperti perusahaan besar, semakin gencar merencanakan dan memikirkan strategi jitu untuk menguasai pasar. Hal ini menjadi begitu sangat penting untuk menjaga dan menggapai kelangsungan perusahaan menjadi lebih baik.
Kemampuan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang bertujuan memasarkan produk, dipengaruhi oleh tingkat analisis ketepatan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu peluang pasar menjadi tolak ukur suatu perusahaan dimana produk ditempatkan dan berapa kuantitasnya yang sesuai semestinya.

Saran

Demikian materi yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca. Kami sadar masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca, supaya makalah ini terus berkembang dan terupdate.

Analisis Pesaing Dan Strategi yang Harus di Lakukan Dalam Persaingan

Analisis Pesaing


keberhasilan dalam mengelola suatu bisnis salah satunya ditentukan oleh kemampuan dalam memahami pesaing. Keluaran dari kemampuan memahami pesaing tersebut, menopang manajemen untuk menentukan bagaimana akan bersaing dan dimana tempat diantara pesaing tersebut. Demikian, analisis yang dikerjakan dengan metode pengenalan industri dan karakteristik yang dimiliki indrustri tersebut, pengenalan dalam bisnis di dalam industri, kemudian masing-masing dievaluasi, prediksi aktifitas pesaing termasuk pengenalan pesaing baru yang mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.

analisis pesaing bisnis


Pengertian Analisis Pesaing


Analisis pesaing adalah suatu cara/metode usaha untuk dapat memahami kesempatan, ancaman, atau permasalahan dalam strategis (strategy question) yang bisa terjadi sebagai akibat dari pergantian persaingan potensial yang ada, serta Kemampuan dan kelemahan pesaing.

Analisis pesaing bersifat dinamis. Pesaing digambarkan dan dianalisis, pesaing di catat, serta kemudian tindakan pesaing pun dapat diperkirakan secara tepat. Yang dimaksud pesaing termasuk didalamnya adalah munculnya pesaing baru yang berpeluang untuk dapat mengacungkan jari telunjuk sebagai tanda kehadirannya. Analisis persaingan yaitu aktifitas yang terus menerus ada dan memerlukan koordinasi yang dapat memberikan informasi.

Pelaku bisnis dan unit bisnis menganalisis seberapa tingkat pesaing, yaitu dapat dengan cara menggunakan sistem mengamati pesaing. Untuk keperlian itu, beberapa metode yang dikerjakan seperti pencarian database, survey terhadap pelanggan, wawancara dengan pemasok produksi, serta partisipan lainnya yang terlibat dalam kegiatan analisis pesaing, perekrutan karyawan pesaing termasuk dapat mendalami produk pesaing. Setiap metode yang sudah dikemukakan, keliahatan didalamnya mengandung unsur titik kedinamisan.

A. Memahami Pergantian 


Pergantian dunia yang begitu cepat telah memaksa produsen dan para penjual berpikir keras agar tetap eksis di dunianya. Pergantian ini disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan dan perkembangan teknologi, baik teknologi mesin maupun alas-alas berat, terlebih lagi teknologi telekomunikasi. Perkembangan teknologi mesin dari manual sampai mesin yang serba otomatis telah mampu mengubah kualitas atau kualitas produk, mulai dari kemasan sampai pada isinya yang semakin menarik dan kompetitif.

Cepatnya informasi yang masuk akibat majunya teknologi informasi, seperti televisi, radio, koran, atau majalah telah menjadikan masyarakat semakin cerdas dan sulit untuk dibohongi. Dampak lain bagi produsen adalah padatnya persaingan antar sesama produsen untuk memanfaatkan kemajuan teknologi ini. produsen berusaha dengan sekuat tenaga untuk merebut pelanggan pesaingnya. Siapa cepat siapa dapat atau pelanggan harus dikejar dan direbut bukan ditunggu. Oleh karena itu, kemajuan teknologi ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk merebut hati pelanggan agar membeli dan mengonsumsi produknya hanya melalui pemahaman pergantian secara utuh dengan menjalankan strategi yang tepat.

Oleh sebab itu, dalam era sekarang ini, yang mana perkembangan dalam hal IPTEK (Ilmu dan Teknologi) sedemikian cepat, saatnya perusahaan menjemput bola dengan mengejar calon pelanggan bukan hanya menunggu pelanggan seperti zaman dulu.

perusahaan (pengusaha) harus pandai membaca keinginan dan kebutuhan pelanggannya melalui berbagai cara, misalnya dengan mengerjakan riset pemasaran. Tanpa riset pemasaran yang tepat, pengusaha tidak dapat mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggannya secara tepat.

Perusahaan (Pengusaha) yang berhasil adalah mereka yang pandai menyesuaikan diri dengan pergantian. Penyesuaian dengan pergantian situasi dan kondisi dari pelanggan dan persaingan akan memudahkan pengusaha untuk menyusun strategi yang dapat memenangkan persaingan dalam mendapatkan pelanggan. Oleh karena itu, seorang pengusaha yang ingin sukses harus mampu mengelola pergantian yang terjadi sekarang dan di masa yang akan datang.

B. Pengertian Pesaing


Pesaing adalah perusahaan (pengusaha) yang memproduksi atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan kepada pelanggan. Pesaing suatu perusahaan (pengusaha) dapat digolongkan sebagai pesaing yang kuat dan pesaing yang lemah atau bisa juga ada pesaing yang dekat yang mempunyai produk yang sama atau mempunyai produk yang mirip dengan perusahaan (pengusaha).

Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing dan terus-menerus kita pantau adalah produk pesaing, baik kualitas kemasan, label, atau lainnya. Kita bandingkan kelebihan produk yang dipunyai pesaing berikut kelemahan yang dipunyainya dengan produk kita. Di samping itu, perusahaan (pengusaha) juga harus mampu untuk mendapatkan peluang yang ada di pasar sebelum didapatkan oleh pesaing. Seorang perusahaan (pengusaha) diharapkan mampu untuk menciptakan peluang-peluang baru. Namun, pengusaha juga harus waspada terhadap setiap ancaman yang ada sekarang dan di masa yang akan datang. Ancaman yang dikerjakan pesaing dapat secara terus menyerang kita atau secara pelan-pelan (bergerilya).

Hal-hal yang perlu diketahui dari pesaing adalah tentang:


1. promosi yang dijalankan;
2. harga yang ditawarkan;
3. rencana kegiatan pesaing ke depan.
4. saluran distribusi atau lokasi cabang yang dipunyai;
5. kelengkapan, kualitas, desain dan bentuk produk;

Untuk dapat memantau aktivitas pemasaran pesaing terdapat istilah yaitu analisis pesaing. Kegiatan ini meliputi sebagai berikut:


• mengenal pesaing;
• analisis Kemampuan dan kelemahan pesaing;
• pengenalan strategi pesaing;
• pengenalan akibat pesaing;
• strategi menjumpai pesaing.
• menentukan sasaran pesaing; dan
• menentukan sasaran pesaing;

Dari kegiatan ini akan dapat diketahui:


• siapa pesaing kita;
• apa sasaran yang ingin mereka capai;
• bagaimana strategi yang mereka kerjakan;
• apa dan di mana Kemampuan dan kelemahan pesaing;
• bagaimana pola akibat mereka;
• siapa-siapa saja yang perlu diserang lebih dahulu;
• bagaimana cara menyerangnya;
• pesaing mana yang harus dihindari lebih dulu.

Dengan kata lain, analisis pesaing dapat berfungsi untuk memahami persaingan yang ada sekarang dan di masa yang nantinya akan datang. Untuk lebih jelasnya, gambaran tentang proses analisis pesaing dapat kita ketahui dalam skema berikut ini.

Skema Proses Analisis Pesaing


A. Pengenalan Pesaing


Untuk dapat mengetahui jumlah dan macam-macam pesaing Berta kelemahan dan kemampuan yang mereka miliki, perusahaan (pengusaha) perlu untuk memahami persaingan yang lengkap. Dalam memahami persaingan yang digunakan untuk mengerjakan analisis pesaing memerlukan tindakan-tindakan yang tepat. Tindakan-tindakan ini perlu dikerjakan agar analisis pesaing tepat sasaran dan tidak salah arah. Tindakan yang pertama yang perlu dikerjakan perusahaan adalah dengan Pengenalan seluruh pesaing yang ada. Tindakan ini perlu dikerjakan agar kita mengetahui secara utuh kondisi pesaing kita. Dengan demikian, memudahkan kita untuk menetapkan tindakan selanjutnya.
Pengenalan pesaing meliputi hal-hal berikut.

1. Jenis produk yang ditawarkan
2. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (pasar berbagi) pesaing
3. Pengenalan peluang dan ancaman
4. Pengenalan keunggulan clan kelemahan

B. Menentukan Sasaran Pesaing


Setelah kita mengetahui pesaing dan pasar berbagi yang telah dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain adalah sebagai berikut:

• memaksimalkan laba,
• memperbesar pasar berbagi,
• meningkatkan kualitas produk,
• mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya.

Jika sasarannya untuk memperbesar pasar, kita perlu mengetahui apakah pertumbuhan pasar berbagi yang dipunyai cukup besar. Biasanya meningkatkan pasar berbagi dapat dikerjakan dengan promosi yang cukup gencar dengan diimbangi pembukaan cabang baru yang gencar pula. Peningkatan pasar berbagi juga dapat dikerjakan dengan cara penurunan harga, mengingat mereka mempunyai anggaran operasional yang relatif lebih rendah. Hal yang juga perlu diselidiki adalah bahwa peningkatan pasar berbagi dapat pula dikerjakan dengan cara mengambil pasar berbagi pesaing lainnya.




C. Pengenalan Strategi Pesaing


Tujuan perusahaan (pengusaha) dalam menjalankan usaha atau bisnis yang dikelolanya adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karma itu, setiap perusahaan pastinya mempunyai strategi tersendiri untuk dapat mengalahkan musuhnya. Semakin ketat dalam hal persaingan, maka semakin canggih pula strategi yang digunakan. Strategi untuk mematikan atau memperlemah musuh selalu dikerjakan. Siapa yang lengah akan terkena dampaknya. Bukan tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan mempunyai kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan harus pandai memulai dan mengakhiri.

Berbagai strategi dapat dijalankan oleh pesaing. Secara umum strategi-strategi tersebut adalah sebagai berikut.
• Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu,
• Pesaing terus menyerang musuh yang Strategi gerilya.

Bertahan terhadap setiap hantaman yang dikerjakan musuh atau mengimbagi hantaman yang dikerjakan musuh.

D. Analisis Kemampuan dan Kelemahan Pesaing


Sama seperti halnya dengan perang militer, hantaman terhadap musuh dapat dikerjakan setelah kita mengetahui seberapa Kemampuan amunisi kita dan kelemahan amunisi musuh. Di samping itu, juga harus dikerjakan pada waktu yang tepat. Demikian pula halnya dalam dunia bisnis, sebelum mengerjakan hantaman terhadap pesaing, terlebih dahulu perusahaan harus mengetahui kelemahan dan Kemampuan yang dipunyai oleh pesaing. Kemampuan yang dipunyai pesaing harus dipertimbangkan mengingat mereka dapat pula memanfaatkan Kemampuan untuk mengerjakan hantaman balik. Sementara itu, mengetahui kelemahan pesaing memudahkan perusahaan untuk mengerjakan hantaman balik. Pengenalan kelemahan dan Kemampuan dapat dikerjakan melalui tahaptahap sebagai berikut:

• mencari dan memobilisasi data tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan sasaran, strategi, dan kinerja pesaing;
• mencari tahu Kemampuan pesaing dalam hal keuangan, sumber daya manusia, teknologi, serta lobi di pasar;
• mengetahui pasar berbagi yang dikuasai pesaing dan tindakan pesaing terhadap pelanggan;
• mencari tahu kelemahan dari pesaing dalam hal sumber daya, keuangan, teknologi, serta lobi di pasar.

Kelengkapan produk pesaing terdekat kita bandingkan dengan produk yang kita miliki, baik dari segi jumlah maupun kelebihan produk itu sendiri. perusahaan yang mempunyai produk yang lengkap dan mempunyai kelebihan tertentu akan lebih unggul dibandingkan perusahaan kita, paling tidak untuk sementara waktu. Hal itu memudahkan kita untuk menutupi kelemahan yang kita miliki.

Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sangat dipengaruhi oleh teknologi yang dipunyai oleh sebuah perusahaan. Teknologi yang dipunyai tersebut menyebabkan pihak pesaing menjadi unggul apabila kita tidak menyainginya. Teknologi akan mempercepat proses transaksi yang diberikan. Di samping kecepatan, teknologi juga memberikan keakuratan sehingga setiap kesalahan dapat diminimalkan. SDM yang dipunyai pesaing pun perlu dipertimbangkan. SDM yang bermutu akan berpengaruh terhadap pelayanan yang akan diberikan, karena ia akan dapat memberikan ketepatan, kecepatan, dan keakuratan pelayanan pelanggan. Namun, jika SDM yang dipunyai tidak mempunyai kualitas, yang akan terjadi adalah sebaliknya.

E. Pengenalan Akibat Pesaing


Setiap tindakan atau hantaman yang kita kerjakan, baik secara terus ataupun tidak terus akan menjadi perhatian pesaing. hantaman yang kita kerjakan akan menimbulkan akibat dari pesaing-pesaing kita. Aktivitas dalam pesaing terhadap hantaman yang kita kerjakan ditanggapi secara bermacam-macam oleh pesaing, mulai dari terus membalas persaingan, hanya diam, berusaha mempelajari terlebih dahulu, baru mengerjakan hantaman balasan persaingan kembali.

Oleh karena itu, kita juga harus mempertimbangkan akibat pesaing terhadap tindakan yang kita kerjakan. jangan sampai hantaman balik malah menjadi bumerang bagi strategi kita. Sebagai contoh, beberapa akibat pesaing terhadap hantaman, yang kita dilakukan adalah sebagai berikut:

• Apabila kita menurunkan harga, akan diikuti pesaing dengan menurunkan harga pula, bahkan mungkin lebih rendah dari pada yang kita kerjakan.
• Apabila kita memberikan hadiah (berupa undian atau Terus) akan dibalas pula dengan pemberian hadiah yang lebih baik.
• Apabila kita memberikan potongan hargi dalam jumlah tertentu kepada pelanggan, pesaing juga akan memberikan potongan harga yang lebih menarik dengan nilai yang lebih tinggi.
• Apabila kita membebaskan anggaran-anggaran seperti anggaran administrasi, sudah pasti akan diikuti pesaing dengan jumlah anggaran yang lebih murah.
• Apabila kita sudah membuka cabang di suatu wilayah, maka pesaing akan juga membuka cabang di dekat wilayah dekat cabang kita tersebut.

Oleh karena itu, untuk memusuh pesaing, kita perlu memprioritaskan mana yang akan kita serang lebih dahulu dan mana yang berikutnya. penyerbuan hendaknya dikerjakan secara hati-hati, baik itu hantaman secara terus, bertubi-tubi, ataupun secara bergerilya. Penyerbuan terus mungkin dikerjakan terhadap pesaing yang lemah.

Kita juga harus pandai mengerjakan penyerbuan untuk menghindari pesaing yang kita anggap kuat sementara waktu. Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya, bahwa pesaing yang kuat akan segera membalas jika merasa disaingi. Oleh karena itu, kita harus segera mengukur Kemampuan kita sebelum mengerjakan persaingan serta mengukur Kemampuan dan kelemahan yang dimiliki oleh pesaing.

F. Strategi Menjumpai Pesaing


Strategi menjumpai pesaing dapat dikerjakan dengan cara melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan ineniasang strategi yang kompetitif. Strategi kompetitif dikerjakan dengan melihat tempat keberadaan kita, sebelum mekerjakan penyerbuan. Tempat ini akan menetukan model hantaman yang akan kita kerjakan. Tempat kita dibandingkan dengan pesaing dapat diukur dari kemampuan keuangan, teknologi, dan sumber daya manusia yang kita miliki.

Strategi untuk menjumpai pesaing dapat dikerjakan untuk tempat-tempat sebagai berikut:

1. Strategi Pemimpin Pasar (Pasar Leader)
2. Strategi Penantang Pasar (Pasar Challenger)
3. Strategi Pengikut Pasar (Pasar Follower)
4. Strategi Relung Pasar (Pasar Nicker)

Untuk menjumpai pesaing yang semakin kompetitif, perusahaan perlu mengerjakan berbagai hantaman ke arah pesaing dari segala penjuru atau dari bagian-bagian tertentu, seperti kelemahan pesaing. Tujuannya adalah memperlambat gerak maju pesaing atau bahkan dapat mematikan satu per satu pesaing yang ada sekaligus atau perlahan-lahan.

Di samping itu, hantaman digunakan untuk mempersulit pesaing barn untuk masuk ke industri yang sama. Strategi penyerbuan yang dapat dikerjakan terhadap pesaing terdiri dari lima cara berikut:
1. Hantaman Frontal (Frontal Attack)
2. Hantaman Samping (Flanking Attack)
3. Hantaman Melambung (Bypass Attack)
4. Hantaman Gerilya (Guerilla Attack)



Analisis Persaingan Indrustri 


A. Analisis Industri : Kekuatan Yang Memengaruhi Persaingan


Definisi industry yang dipakai disini adalah suatu kelompok perusahaan pembuat produk yang mirip satu dengan yang lain dan dapat saling dipertukarkan.Tingkat pengembalian modal yang besar dari tingkat persaingna akan merangsang masuknya modal dari pendatang baru maupun dari para pesaing yang telah ada saat ini menambah investasi.

a) Ancaman Pendatang Baru


Pendatang baru bagi suatu industry membawa kepastian baru,keinginan untuk ikut menikmati pagsa pasar dan meraih posisi serta amat serig pendekatan baruuntuk melayani kebutuhan pelanggan. Porter menjadikan delapan sumber utama merupakan penghambat untuk masukdalam industrikehadiran atau ketidakhadirannya menentukan sejauh mana ancaman dari pendatang barudalam suatu industry.

b) Ancaman Produk Pengganti


Ketersediaan produk pengganti memberi batas pada harga yang dapat ditentukan oleh pemipin pasardalam suatu industry harga yang tinggi dapat memicu pembeli beralih ke produk pengganti.

c) Kekuatan Tawar Menawar


Sebagai penyedia produk dan servis yang mengkontribusikan bentuk persaingan organisasi dalam industri. Di samping itu, pembeli harus bekerja untuk dapat menjaga hubungan dengan vendor yang berkualitas.

d) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli


Datang dari pembeli produk atau servis industri, dan hal ini penting dilakukan untuk mempertimbangkan kekuatan yang signifikan dari pembeli tersebut. Buyer mempunyai kekuatan untuk menekan pada industri untuk menurunkan harga, menuntut kualitas yang tinggi atau pelayanan tambahan, memainkan para kompetitor untuk saling berkompetisi.

e) Revalitas diantara pesaing


Adalah titik awal dalam memahami suatu pesaing dan berhubungan erat dengan nature dan tingkat persaingan di antara organisasi dalam industri yang sama.Revalitas antar perusahaan mengacu pada semua tindakan yang diambil oleh perusahan dalam industri untuk memperbaiki posisi mereka masing-masing dan memperoleh keunggulan atas para pesaingnya.

B. Persaingan Global dan Keunggulan Kompetitif Nasional


Persaingan global merupakan faktor kritis yang mempengaruhi sukses. Dalam beberapa industry, perusahaan global praktis menyisihkan semua perusahaan lain dari pasar global.

a) Kondisi Faktor


Mengacu pada anugerah sumber daya yang ada disuatu negara yang dimana faktor ini diciptakan atau diwariskan. Adapun lima kategori:

1. Sumber daya manusia
2. Sumber daya fisik
3. Sumber daya pengetahuan
4. Sumber daya modal
5. Infrastuktur

b) Faktor Dasar versus yang Sudah Maju


Faktor dasar seperti sumber daya alan dan tenaga kerja atau faktor yang sudah maju seperti endidikan tinggi personil perusahaan dan infrastuktur komunikasi data modern. Faktor dasar tidak ditujukan kepada keunggulan kompetitif yang dapat bertahan selamanya. Faktor yang sudah maju yang menjurus pada enggulan kompetitif.

c) Kondisi Permintaan


Sifat permintaan dinegara asal bagi produk dan jasa perusahaan atau industry penting, karena hal ini menentukan tingkat dan sifat perbaikan inovasi oleh perusahaan dalam negeri itu. Inin merupakan ,faktor-faktor yang melatih perusahaan untuk bersaing dikelas dunia atau gagal mempersiapkan secara memadahi untuk bersaing dipasar global.

d) Industri Terkait dan Pendukung


Kehadiran industri yang bersaing secara internasional dalam suatu negara dalam bidang yang berkaitan dengan atau langsung mendukung industri lain dapat memberikan keunggulan bersaing pada industri tadi. Akses merupaka suatu fungsi pendekatan dalam arti jarak fisik dan kesamaan budaya.

C. Keunggulan Kompetitif dan Model-Model Strategis


Keunggulan kompetitif ada kalau terdapat keserasian antara kopetensi yang membedakan diri sebuah perusahaan dan faktor-faktor kritis untuk meraih sukses dalam industri yang menyebabkan perusahaan tadi mempunyai perestasi yang jauh lebih baik dari pada para pesaingnya.

a). Strategi generik


Michael porter telah mngembangkan suatu keragka kerja. Dua tipe sumber keunggulan kompetitif. Yang menunjukan bahwa kombinasi dari dua target sumber cakupan pasar target yang di layani.

Strategik generik > kepemimpinan dalam biaya , difrensiasi, fokus biaya dan difrensiasi terfokus.

b) Perluasan Strategi Pasar


Keunggulan kepemimpinan biaya didasarkan pada prinsip bahwa pencapaian dari keunggulan kompetitif merupakan inti dari strategi pemasaran superrior.


Difrensiasi

Jika Produk yang di hasil kan dari perusahaan benar-benar unik atau anggap unik dalam pasar masal.

c) Keunggulan fokus sempit


Diskusi mengenai kepemimpinan biaya dan deferensiasi hanya mempertimbangkan dampak pada pasar modal. Menetapkan sasaran pelanggan yang di tentukan secara sempit.

D. Pemosisian Strategis


Pemosisian strategis memberikan keungguan kompetitif didasarkan pada aktivitas yang dipilih perusahaan untuk dilakukan dan dimana perusahaan memilih untuk melakukannya. Perusahaan dapat memilih untuk memngembangkan satu atau kombinasi dari posisi-posisi ini sebagai dasar keunggulan kompetitifnya. Ada 3 pemosisian diantaranya:

1. Pemosisian berdasarkan variasi
2. Pemosisian berdasarkan kebutuhan
3. Pemosisian berdasarkan akses

E. Inovasi Kompetitif dan Tekad Strategis


Sebuah kerangka kerja alternative untuk memahami keunggulan bersaing memfokus pada daya saing sebagai suatu fungsi kecepatan perusahaan menanamkan keunggulan yang baru sampai “mendarah daging” di dalam organisasinya. Kerangka kerja ini menetapkan tekad strategis yang tumbuh dari ambisi dan obsesi dengan kemenangan sebagai cara untuk mencapai keunggulan kompetieif. Banyak perusahaan yang memperoleh keuggulan bersaing dengan merugikan pesaing lewat “inovasi bersaing” . Hamel dan Prahalad mendefinisikan inovasi bersaing dan mengungkapkan empat pendekatan yang berhasil dipergnakan oleh pesaing dari jepang. Pendekatan itu adalah :

a) Lapisan Keunggulan


Perusahaan yang sukses terus menerus membangun portofolio seperti itu dengan menetapkan lapisan-lapisan keunggulan yang satu diatas yang lain.

b) Batu Bata yang Longgar


Pendekatan batu bata yang longgar yang tertinggal pada dinding milik pesaing yang perhatiannya terfokus secara menyempit pada segmen pasar atau bidang geografik.

c) Mengubah Peraturan


Pendekatan ini melibatkan proses mengubah apa yang disebut sebagai peraturan keterlibatan dan menolak “bermain menurut peraturan” yang ditetapkan oleh pemimpin industri.

d) Kolaborasi


Dapat berbetuk persetujuan pemberian lisensi,usaha patungan, dan kemitraan.


DAFTAR PUSTAKA

· Kasmir Kewirausahaan Edisi 1. pnerbit: Jakarta PT RajaGrafindo Persada, 2006.
· Kasmir dan Jafar. Studi kelayakan Bisnis. Edisi ke dua. Jakarta: Persada Media, 2004.
· Manajemen perbankan Service. Edisi ke dua. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.